Page 69 - 9 dari Nadira
P. 69

,Nina don ,Nc1dirn





                      Kulihat  Nina  menghampiri  Nadira  dan  mengusap­
                usap Iuka d i   atas alisnya.
                      Nini lukanya bisa bikin o t :a k n y a   adik rusak, Bu?H Nina

                terisak-isak.
                      NO t i d a k ,  Nak ... , itu sob  ek  ,  sudah d ij a hit o le h   d o k t e r  ...

                Otak adik bagus, sempurna ... , N jawabku.
                      Aku  memutuskan  untuk  menemani  mereka  tidur.
                S e b el u m   mereka  memejamkan  kata,  kuceritakan  lanjutan
                kisah  Mahabharata. Arya yang bandel,  pengagum Bhima

                itu, mendengarkan dengan mata m e l o t o t .
                      NJadi Arya,  Bhima itu t a k   akan pernah menutupi k�
                salahannya. Ka/au d i a   berbuat sesuatu,  dia akan meminta

                maaf. .. , dia tak akan membiarkan abang atau adiknya yang
                mengambil alih tanggung jawab. •
                      Aku melirik pada Arya yang memandangku dengan k �

                d u a   b o la   m a t a   yang m e m b e sa r   d a n   mulut yang menganga.
                U p i l n y a   terlihat m en g g el a ntung d i  c u p i n g   hidungnya yang
                kembang-kempis. /tu pertanda d i a   merasa bersalah.

                      N B u  ... ,  tadi adik jatuh karena lari-lari sama Arya, bu­
                kan sa/ah Y u   Nina ... / Arya yang ingin  m e n j a d i   B h i m a   itu
                /angsung mengucapkan pengakuan resmi.
                      N Y a ,  Arya, /bu tahu ...  N

                      Aku mendum Nina d a n   Arya d a n   merapatkan selimut
                mereka. Ketika kupindahkan Nadir a k e   t e m p a t   tidur k a m i ,

                Bram m e n g g el e n g   k e p a / a .
                      N K e n a p a   N i n a   se l a l u  harusmerasa bertanggungjawab
                atas semua kejadian?H
                      NMungkin  karena  d i a   merasa  anak sulung  ...  , N kataku

                sambil mengelus-elus Iuka Nadir a.
                             m
                      Bram  e n g g e l en g,   NDia selalu but uh pengakuan, bahwa
                d i a   anak yang bertanggung jawab,  bahwa d i a   b i s a   diper­

                hitungkan d a n   bahwa dia sudah c u k u p   besar  untuk diikut­
                sertakan dalam persoalan orang dewasa, N kata Bram.


                                                   60
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74