Page 76 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 76

"Fitnah-fitnah itu menimpa hati bagaikan tikar dianyam sehalai demi sehelai.
                        Hati mana yang menyerapnya, maka digoreskan titik hitam  a danya. Dan
                                                                                      p
                        hati mana yang menolaknya, maka digoreskan padanya titik putih. S e hingga
                                                                                             j
                        hati manusia itu terbagi pada dua macam; hati yang putih seperti air  e rnih,
                        dan ia tidak akan dicelakakan oleh fitnah selama masih ada langit �an bumi.
                                           b
                        D a n yang satu lagi  e rwarna hitam kelam  e p e rti tempat minum yang ter­
                                                                   s
                        b a lik, tidak mengenal kebaikan dan tidak pula mengingkari kemungkaran."
                               Ibnu Jarir mengatakan, yang shahih menurutku dalam hal ini adalah
                        apa yang bisa dijadikan  e rbandingan, yaitu hadits yang diriwayatkan dari
                                                p
                        Rasulullah �. Dari Abu Hurairah �' ia menceritakan, Rasulullah � bersabda:
                        /  /        .,.   /   /   /   0   /   0/   "'  /   "'  0   /   /   0  �   /   0   r;
                        � �.;, ; _;;:,,.\) tJJ y\1 0� � � ��.)� � �\S' 4J.) �.)i 1.)! ��� 01 )
                                                 /   /                                  /         /
                         /   /   /   c   "'  /   /   �   /   /   J1l   .J   ,  /   0/   .J   0   /  /  /  /  0  0/   0/
                         ·��  01   1: 'YS'  A. JWi .iii I J li   · '" .il l   01"1 1   �ii t.Li '. 1 :. 1  ,!'  �.)1· .)1· 01  �
                        �     .)  ._r-  ')"            � /    ..)   /   •   y- ?       )  )  .)  .
                                                                                /    0     /   /_   .J..J
                                                                              "'-  .   �  C'' I  'LS'C:   \
                                                                            ( "(  u �  y           ;
                                                                                              � :-"""
                        "Sesungguhnya seorang mukmin,  i ka ia mengerjakan suatu perbuatan dosa,
                                                          j
                        maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, rnenarik diri
                        dari dosa itu, dan mencari ridha Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika dosa­
                        nya bertambah, maka bertambah pula noda itu sehingga memenuhi hatinya.
                        Itulah ar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya,
                        "Sekali-kali tidak (d emikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
                        menutttpi hati mereka. "

                               Hadits di atas diriwayatkan Imam at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari
                        Qutaibah, al-Laits bin Sa'ad. Serta Ibnu Majah, dari Hisyam bin Ammar, dari
                        Hatim bin Ismail dan al-Walid bin Muslim. Ketiganya dari Muhammad bin
                                                           b
                        Ajlan. Imam Tirmidzi mengatakan  a hwa hadits ini hasan shahih.
                               Kemudian  Ibnu Jarir mengatakan, Rasulullah � memberitahukan
                        melalui sabdanya bahwa dosa itu jika sudah bertumpuk-tumpuk di hati, maka
                        ia akan menutupnya, dan jika sudah menutupnya, maka didatangkan padanya
                                                                              j
                        kunci mati dari sisi Allah Ta'ala, sehingga tidak ada lagi  a lan bagi iman untuk
                                                            j
                        menuju ke dalamnya, dan tidak ada  a lan keluar bagi kekufuran untuk lepas
                        darinya. Itulah kunci mati yang disebutkan Allah � dan firman-Nya:
                                                      "A
                        � � js.    � �)j Js. il1 � ,  llah telah mengunci-mati hati dan pendengaran
                        mereka. ,    ' '

                               Perbandingannya adalah sebagiamana kunci mati terhadap sesuatu yang
                        dapat kita lihat dengan mata, tidak dapat dibuka dan diambil isinya kecuali
                        dengan memecahkan dan membongkar kunci mati dari barang itu. Demikian
                        halnya  dengan iman, ia tidak akan sampai ke dalam hati orang yang telah
                        terkunci mati hati dan  e ndengarannya, kecuali dengan membongkar dan
                                               p
                        melepas kunci mati tersebut dari hatinya.









          56                                                                                   Tafsir lbnu  Katsi
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81