Page 5 - Sinar Tani Edisi 4101
P. 5
5
Edisi 3 - 9 September 2025 | No. 4101 Tahun LVI
Gapoktan dan KDMP,
Pilar Baru Penyaluran
Pupuk Bersubsidi mampu mengelola distribusi pupuk
bersubsidi dengan lebih efisien.
Poktan
“Jadi
bagaimana
dinaikkan dan ditingkatkan kelasnya,
baik dari kemampuan, maupun
Penyaluran pupuk bersubsidi di Indonesia memasuki penumbuhan pengembangan unit-
unit kegiatan lainnya,” tambah Tedy.
babak baru dengan keterlibatan Gapoktan dan Koperasi Dengan demikian, Gapoktan tidak
Desa Merah Putih sebagai titik serah. Langkah ini tidak hanya menjadi titik serah pupuk,
tetapi juga pusat pengembangan
hanya menjadi strategi pemerintah meningkatkan usaha pertanian yang berkelanjutan.
Tak kalah penting, pemerintah
produktivitas pertanian, tetapi juga sebagai upaya juga mendorong pengembangan
memperkuat peran kelembagaan petani di tingkat lokal. jejaring dan kemitraan usaha
dari Gapoktan. Dengan jaringan
K ementerian Pertanian modal cukup untuk menyimpan berfungsi sebagai pembimbing memperluas akses pembiayaan,
yang lebih luas, Gapoktan bisa
memperoleh teknologi pertanian,
dalam
pupuk
melalui Badan Penyuluhan
dalam mengakses fasilitas keuangan,
besar,
jumlah
dan memperkuat kolaborasi dengan
dan
sementara
Pengembangan
mengelola logistik, dan membangun
yang
penyimpanan
pihak swasta maupun pemerintah.
Sumber
Daya
memadai merupakan salah satu
kapasitas SDM,” tuturnya.
Manusia
diharapkan
ini
dapat
Hal
(BPPSDMP)
Pertanian
Tedy
edukasi
tersalurkan dengan baik dan aman.
secara aktif mendorong
memberikan
yang lebih sehat dan berkelanjutan,
persyaratan
penguatan Gapoktan agar mampu syarat penting agar pupuk dapat berperan menekankan penyuluh menciptakan ekosistem pertanian
“Permodalan belum memadai,
mengenai
menjadi
sehingga petani tidak lagi bekerja
menyalurkan pupuk bersubsidi keterbatasan gudang, keterbatasan titik serah pupuk, manfaatnya, sendiri, tetapi dalam jaringan yang
kepada anggota dan pembudidaya SDM manajerial, persyaratan belum serta prosedur operasional agar solid dan terstruktur.
pertanian yang membutuhkan. lengkap, dan ada keraguan terutama Gapoktan bisa berfungsi optimal. Pemeritah ungkap Tedy, juga
Tedy Dirhamsyah, saat masih banyak kios yang berdekatan,” “Penyuluh menjadi pembimbing memanfaatkan sistem digital untuk
menjadi Kepala Pusat Penyuluhan ujarnya saat webinar Penguatan Titik dan pendamping yang memastikan mendukung tata kelola pupuk
Pertanian BPPSDMP mengatakan, Serah Pupuk Bersubsidi dan Peran Gapoktan mampu menjalankan bersubsidi. Pendataan anggota dan
hasil identifikasi tidak semua Koperasi Desa Merah Putih yang tugasnya,” ujarnya. kebutuhan pupuk dilakukan melalui
Gapoktan siap menjadi titik serah diselenggarakan Tabloid Sinar Tani di platform digital yang memungkinkan
pupuk bersubsidi. Fenomena ini Jakarta, Rabu (28/8). Identifikasi Gapoktan alokasi pupuk lebih tepat sasaran.
menjadi tantangan utama karena Keterbatasan SDM manajerial Tedy yang kini menjadi Kepala Hal ini juga mempermudah
hanya Gapoktan yang siap secara juga menjadi masalah, karena Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP monitoring distribusi dan penebusan
kelembagaan dan finansial yang pengelolaan pupuk bersubsidi mengatakan, pengembangan pupuk, sehingga pemerintah dapat
dapat menjadi titik serah yang efektif. membutuhkan sistem pencatatan, Gapoktan diawali dengan identifikasi memastikan subsidi benar-benar
Ada sejumlah kendala yang pelaporan, dan kontrol yang baik petani potensial yang layak menjadi sampai ke petani yang berhak.
harus dihadapi. Dari data BPPSDMP, agar distribusi tepat sasaran. Untuk anggota kelompok tani. “Kemudian Dengan sistem digital, Gapoktan
tercatat terdapat sekitar 45.000 itu, peran penyuluh menjadi sangat kita melihat dan mengetahui banyak dapat mengelola stok pupuk secara
Gapoktan di seluruh Indonesia, krusial. Poktan yang kurang aktif, sehingga lebih transparan dan efisien.
tetapi persoalan permodalan masih “Penyuluh tidak hanya perlu revitalisasi. Kita dorong Selain Gapoktan, keterlibatan
menjadi kendala utama. Banyak mendampingi Gapoktan dalam penataan Poktan yang tidak aktif Koperasi Desa Merah Putih menjadi
Gapoktan yang belum memiliki kegiatan sehari-hari, tetapi juga tersebut agar bisa kembali berfungsi langkah strategis tambahan.
secara optimal,” katanya Koperasi ini berperan sebagai mitra
Langkah revitalisasi ini menjadi dalam penyaluran pupuk bersubsidi,
Rekap Data Gapoktan Sebagai Titik Serah Pupuk Bersubsidi
penting karena banyak Poktan terutama di wilayah yang memiliki
Tidak yang selama ini hanya tercatat
No Gapoktan Jumlah Layak Total Keterangan keterbatasan akses Gapoktan.
Layak secara administratif, tetapi tidak
Usulan Tahap I
1 (142) dan II (214) 356 208 148 356 aktif melakukan kegiatan produktif. Keterlibatan Kopdes Merah Putih
Dengan pendataan dan penataan
koperasi,
dukungan
Dengan
kembali, Gapoktan dapat menjadi
2 Koperasi 10 7 3 10 distribusi pupuk dapat menjangkau
tulang punggung penyaluran pupuk lebih banyak petani dan
3 e-Pubers PIHC 288 288 288 bersubsidi, sekaligus memperkuat pembudidaya ikan. Koperasi juga
posisi tawar petani di hadapan menjadi penguat kelembagaan
Surat No. B-15855/SM.050/I.2/07/2025
4 Usulan Tahap III 35 tanggal 4 Juni 2025 (belum diverifikasi) stakeholder lainnya. karena memiliki pengalaman
Selain revitalisasi, pemerintah dalam mengelola jaringan usaha
Surat No. B-17917/SM.020/I.2/06/2025
Usulan Tahao IV 482 mendorong pengembangan dan mengembangkan kapasitas
tanggal 25 Juni 2025 (belum diverifikasi)
gabungan kelompok tani. Tujuannya anggotanya.
Surat No. B-19456/SM.020/I.2/07/2025 agar Gapoktan lebih kuat, baik
5 Usulan Tahp V 1.166 Data terbaru menunjukkan bahwa
tanggal 10 Juli 2025 (belum diverifikasi) secara kelembagaan maupun dalam saat ini terdapat 290 Gapoktan,
Total 2.3997 503 151 654 kemampuan finansial, sehingga 29 Poktan, dan 406 koperasi yang
telah bergabung sebagai kios atau
penyalur pupuk bersubsidi. Selain itu,
BPPSDMP telah mengusulkan 452
Dokumen Persyaratan Pengajuan Penerima pada Titik Serah (PPTS) Gapoktan sebagai titik serah dalam
Tahap IV yang tersebar di 17 provinsi.
Dengan jumlah ini, pemerintah
berharap distribusi pupuk bersubsidi
menjadi lebih merata dan tepat
sasaran. “Keterlibatan Gapoktan
dan koperasi bukan hanya soal
logistik, tetapi juga membangun
fondasi kelembagaan yang kuat
untuk pertanian dan perikanan
berkelanjutan,” tuturnya.
Peran Gapoktan sebagai titik
serah memiliki dampak yang lebih
luas. Dengan menjadi pusat distribusi
pupuk, Gapoktan juga berfungsi
sebagai pusat pembelajaran bagi
anggota dan komunitas pertanian di
sekitarnya. Begitu juga keterlibatan
Koperasi Desa Merah Putih
menghadirkan peluang baru bagi
penguatan ekonomi lokal. Gesh/Yul