Page 10 - Sinar Tani Edisi 4101
P. 10

10                      Edisi 3 - 9 September 2025  |  No. 4101  Tahun LVI                                   AG R I  P ROFIL





             Herning,
             Kenalkan





             Sorgum







             di Lahan Gambut









             Tinggal di wilayah yang mayoritas lahan gambut
             menjadi tantangan tersendiri untuk bisa Bertani.
             Ketika sebagian orang menyerah pada lahan
             gambut yang keras dan miskin hara, Hj. Herning

             Raharjanti, SP, justru melihat peluang.






                    erempuan yang menjabat    senyawa beracun bagi tanaman,        Koperasi   Sorgum    Indonesia  di
                    sebagai Kepala Bidang     defisiensi unsur hara, pencucian hara   Bandung.
                    Tanaman Pangan dan        tinggi dan kejenuhan basa rendah        Namun perjuangan ini belum
                    Hortikultura      Dinas   serta penghambatan serapan unsur     usai. Sorgum masih menghadapi
                    Pertanian dan Ketahanan   hara.                                tantangan, mulai dari serangan
       PPangan Kota Palangka                     Karena itu, perlu pengelolaan     hama        burung      hingga
          Raya ini percaya bahwa setiap       lahan tepat dan tanaman yang         perlunya sosialisasi lebih luas
          tanah, sekering dan sesulit apa pun,   sesuai untuk mendapatkan hasil    agar    masyarakat     terbiasa
          bisa melahirkan solusi pangan jika   produksi  tanaman  yang optimum.    mengonsumsinya.       “Setiap
          disentuh dengan inovasi.            Tindakan  yang  dapat  dilakukan     pangan    baru   pasti  butuh
            Visi itu ia wujudkan melalui      untuk   menangani    permasalahan    waktu untuk diterima. Tapi kami
          pengembangan tanaman sorgum,        tersebut dengan mengembangkan        yakin, dengan edukasi dan contoh
          pangan alternatif yang kini mulai   jenis varietas sorgum yang dapat di   nyata, masyarakat akan beralih,”
          disebut sebagai “beras masa depan”   budidayan dilahan gambut.           ujarnya.
          bagi warga Palangka Raya. Di balik
          perjalanan  sorgum  yang perlahan      Hadirkan Sorgum di Meja Makan        Jaga Masa Depan Pangan
          mendapat tempat di hati masyarakat,    Dua tahun lalu, Herning bersama      Bagi                Herning,
          ada tekad Herning yang kuat untuk   tim memulai langkah berani, yaitu    mengembangkan sorgum bukan
          menjawab   tantangan   ketahanan    dengan menanam sorgum di lahan       hanya soal menyediakan alternatif
          pangan di daerahnya.                percontohan  (demplot)  di kawasan   pangan,   tetapi  juga   tentang
            Palangka Raya memiliki wilayah    Taman Teknologi Pertanian (TPP)      menjaga masa depan Palangka
          yang luas, lebih dari 2.600 km persegi.   Banturung, Kecamatan Bukit Batu.   Raya.  Dengan  mengurangi
          Namun, mayoritas tanahnya berupa    Hasilnya   mengejutkan.    Sorgum    ketergantungan pada beras,
          gambut dan pasir. Jenis tanah       tumbuh     subur,   tidak   banyak   kota   ini  akan   lebih  siap
          ini dikenal tidak subur, memiliki   membutuhkan pupuk, dan panennya      menghadapi isu krisis pangan
          keasaman tinggi, dan membutuhkan    sangat menjanjikan.                  global.
          biaya besar jika ingin dijadikan lahan   Tidak berhenti di lahan percobaan,   Ia pun aktif menggandeng
          sawah. Tak heran, hingga kini luas   Herning memastikan sorgum bisa      berbagai    pihak,  termasuk
          sawah di kota ini hanya sekitar 5 ha,   hadir di meja makan warga. Bersama   PKK Kota Palangka Raya, untuk
          dengan hasil produksi yang masih    Dinas Pertanian, ia mulai mengolah   melakukan sosialisasi di berbagai
          rendah.                             sorgum menjadi beras dan tepung.     kegiatan.   Dari   pasar   rakyat
            “Untuk mengolah lahan gambut      Produk    tersebut   diperkenalkan   hingga acara resmi, sorgum
          jadi sawah padi itu butuh alat berat,   melalui  program  pangan  B2SA   diperkenalkan  sebagai  pangan
          pupuk dalam jumlah banyak, dan      (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman)   sehat dan bergizi.
          waktu yang panjang. Petani kita     dan bahkan dijadikan bingkisan          “Target kami sederhana tapi
          tentu berat menanggungnya. Inilah   resmi pada peringatan HUT ke-68      penting:    menjadikan     sorgum
          alasan kenapa Palangka Raya masih   Kota Palangka Raya serta HUT RI ke-  sebagai bagian dari keseharian
          bergantung  pada  beras  dari  daerah   80.                              masyarakat. Kalau masyarakat sudah
          lain,” ungkap Herning.                 “Respon masyarakat cukup positif.   bisa menerima, maka ketahanan
            Alih-alih larut dalam keterbatasan,   Banyak yang penasaran karena     pangan kita lebih kuat,” jelasnya.
          Herning memilih mencari alternatif.   rasanya hampir sama dengan nasi,      Kini, beras dan tepung sorgum
          Menurutnya, pangan bukan hanya      tapi lebih sehat. Tepungnya juga bisa   sudah  mulai  dicari  masyarakat.
          soal beras. “Ubi, jagung, hingga keladi   menggantikan terigu untuk kue dan   Walau produksinya masih terbatas,
          sudah  dicoba  meski  penerimaan    olahan lainnya,” tutur Herning.      sudah ada berbagai olahan berbahan
          masyarakat masih rendah,” ujarnya.     Meski awalnya sempat diragukan,   sorgum yang diperkenalkan di acara-
            Namun     ketika  ia  mengenal    perlahan sorgum mulai diterima. Para   acara kota, mulai dari nasi, bubur,
          sorgum,   keyakinannya    muncul.   petani pun menunjukkan dukungan      hingga kue.
          Tanaman ini bukan hanya mudah       karena melihat pertumbuhannya           Herning menutup visinya dengan
          beradaptasi dengan lahan marginal,   yang bagus di tanah Palangka Raya.   optimisme, sorgum ini bukan sekadar
          tetapi juga kaya nutrisi, sehat, dan   Pada 2024, satu kelompok tani sudah   makanan. Ini adalah super food masa
          rasanya mirip nasi.                 resmi mengembangkan tanaman ini.     depan. Mari kita belajar makan bukan
            Pemanfaatan     lahan   gambut       Satu harapan Herning. Ke depan    hanya sekadar kenyang, tapi juga
          untuk budidaya sorgum memang        ia berharap lebih banyak petani      sehat. “Ya Enak, ya Sehat, Ya Kenyang,
          dihadapkan   pada   permasalahan.   bergabung, apalagi kini sudah ada    Ya Sorgum Super Food Masa Depan”
          Misalnya,  pH  rendah,   senyawa-   kerja  sama   pemasaran    dengan    ungkapnya. Herman/Yul
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15