Page 20 - Gizi dan Kesehatan Remaja_2019_rev4
P. 20
Gizi dan Kesehatan Remaja
BAB 1
Gizi Remaja
1.1 Gizi Daur hidup
Status gizi seseorang sejak di dalam kandungan akan menentukan keadaan gizi dan kesehatan atau
kulitas hidup di masa dewasa kelak. Ibu hamil yang kurang gizi dan menderita anemia akan
mempunyai risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), selain
itu juga meningkatkan risiko kematian ibu. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah
(kurang dari 2500 gram) akan meningkatkan risiko kematian bayi, mengalami gangguan
perkembangan mental, dan penyakit kronis saat dewasa. Pada masa usia di bawah dua tahun, bayi
yang tidak mendapatkan makanan sesuai yang dibutuhkan dan sering sakit, tidak mendapatkan
perawatan kesehatan yang memadai, serta tidak mampu melakukan kejar tumbuh (catch-up
growth) akan meningkatkan risiko menjadi anak stunting (pendek). Anak yang pendek akan
berkembang menjadi remaja yang pendek yang memiliki kemampuan fisik dan masa otot yang
kurang, serta berpotensi mempunyai performa akademik yang tidak memadai. Jika keadaan ini
berlanjut dan remaja tersebut kurang mendapatkan perawatan kesehatan dan asupan gizi yang
memadai, maka saat remaja puteri mengalami kehamilan atau menjadi ibu akan meningkatkan
risiko untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan, dan seterusnya kondisi di atas akan
berulang seperti lingkaran yang tak berujung. Kondisi-kondisi tersebut merupakan kondisi yang
berkaitan satu sama lain yang dikenal dengan istilah “gizi daur hidup” dan secara ringkas
digambarkan oleh bagan di halaman berikutnya.
Gambar 2. Gizi daur hidup
(Sumber: ACC/SCN, 2000)
SEAMEO RECFON Kemendikbud RI 9

