Page 16 - e-modul bab 1
P. 16
melebihi manusia-manusia lain, apakah ia manusia biasa yang
diciptakan Tuhan seperti manusia-manusia biasa lain?
Secara tegas, Al-Qur‟an menyatakan kesesatan teologi Trinitas
Kristen ini lewat ayat berikut:
ِ
ِ
ِ
ٍ
او ٌ َ ِ ِ ٍ ِ ْ ِ َ إ إ َ إ و َ ََ َ ا ِ نإ ا ُ َ ا َ
ٌ
ََ
ُ
ْ َ
َ
ََ
َ
َ
“Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan: Bahwasanya Allah adalah
salah satu dari yang tiga. Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa” (Q.S. al-Maidah:73).
3. Islam, Agama Lama yang Baru
Meskipun Islam dibawa Muhammad SAW sebagai nabi terakhir
atau “Penutup Nabi-Nabi” (Khatam al-Nabiyyin), agama ini tidak
memandang dirinya sebagai agama baru, tetapi sebagai agama tertua.
Memang jika dilihat dari perjalanan sejarah agama-agama Semitik
atau Ibrahimiah, Islam adalah agama baru. Namun, bila dilihat dari
esensi pesan semua nabi (tauhid yang diwahyukan Tuhan kepada
mereka), maka Islam adalah agama tertua yang telah ada sejak Nabi
Adam AS. Islam mengidentikkan dirinya dengan agama primordial
(al-din al-hanif = agama yang benar), yaitu agama Ibrahim dan
keturunannya, dan semua nabi yang diutus Tuhan kepada bangsa-
bangsa Semitik, termasuk orang Ibrani dan orang Arab.
Islam memandang Yahudi dan Kristen bukan sebagai “agama-
agama lain”, tetapi sebagai dirinya sendiri sejauh bersumber dari
wahyu-wahyu Allah SWT kepada nabi-nabi kedua agama itu.
Identisikasi diri seperti ini bukan berarti Islam tidak kritis terhadap
penyimpangan-penyimpangan dari jalan lurus kehendak Ilahi.
Karena itu, meskipun mengidentikkan dirinya dengan Yahudi dan
Kristen, Islam menyalahkan dan mengoreksi manifestasi-mani-festasi
historis dari keduanya (al-Faruqi, 1986).
Islam mengakui Tuhan Yahudi dan Kristen sebagai Tuhannya
sendiri dan mengakui nabi-nabi kedua agama ini sebagai nabi-
nabinya sendiri. Islam mengakui bahwa orang-orang Yahudi dan
Kristen mempunyai komunitas-komunitas agama yang memiliki
kitab-kitab suci yang diwahyukan dan menyebut mereka Ahli Kitab
(Ahl al-Kitab). Islam menekankan kembali ide-ide Yahudi dan
Kristen tentang keabadian pribadi (immortalitas personal),
kebangkitan jasad, hari pengadilan, dan kekekalan balasan baik di
surga maupun di neraka. Islam memandang Yerussalem, tempat suci
kedua agama ini, sebagai tempat sucinya sendiri. Namun, Islam
15