Page 15 - e-modul bab 1
P. 15
Qur‟an, murid Yesus yang berkhianat, Yudas, itulah yang disalib
setelah wajahnya diserupakan oleh Allah dengan wajah gurunya.
ِِ
ِ
ِ
ِ
َ و ه َ ص و ُ ََ ُ و ِ ا َ ل ر ا ح ْ ْ ا َ ََ ِ إ و
ه
َ
ََ
َ ْ
ُ ُ َ
ْ َ
ََ
َ
َ
ْ ْ َ
ََ
ُ َ
َْ
َ
ِ
ِ
ِ
ا ع ْ إ ا ٍ ِ ِ ْ ِِ ِ ُْ َ ُ َ ش ِ ِ ِ َ ا َ خا ا نإو َ ُْ َ ش
ْ
ُ
ُ َْ
َ
َ
َ َ
َ
ِ
ِ
ِ
ِ
از ز ا ن و َ ِ إ ا َُ َ ْ َ , ُ ََ ُ و
ه
ر
َ
َ َ
ً
ُ َ
َ
ً َ
ُ ْ
ََ
ً
َ
“Mereka mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, „Isa
putera Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya. Tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan „Isa. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) „Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka. Mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu „Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat „Isa ke
sisi-Nya. Sungguh Allah Maha Perkasa laga Maha Bijaksana ” (Q.S. al-
Nisa’:157-158).
Yesus, sebagaimana Nabi Musa AS, meneruskan ajaran
monoteisme murni. Ketika seorang ahli Taurat datang kepada Yesus
untuk menanyakan hukum yang paling utama, ia menjawab, “Hukum
yang paling utama adalah: Dengarlah, wahai orang Israil, Tuhan
itu adalah Tuhan kita, Tuhan Yang Esa” (Mar-kus:12:29). Kalimat
ini sama bunyinya dengan kalimat “Syema” (Syahadat) Yahudi, yang
diucapkan oleh Nabi Musa AS kepada bangsa Israil (Ulangan 6:4).
Kristen memang agama monoteistik, tetapi konsep keesaan
Tuhan tidak begitu ditekankan oleh Kristen, seperti dua agama
Semitik lainnya. Karena itu, konsep tentang keesaan Tuhan bukan
unsur dominan dalam Kristen. Kristen lebih mementingkan doktrin
Trinitas daripada ajaran tauhid. Tuhan menginkarnasi sebagai
manusia dan menebus dunia. Tuhan turun dalam suatu entitas
(wujud) untuk menertibkan kembali keseimbangan dunia yang
terganggu.
Dalam konteks ini perlu dicatat, otoritas gereja sendiri masih
menghadapi pertentangan-pertentangan intern teologis, khususnya
terkait dengan pribadi Kristus. Persoalan tersebut dapat dirumuskan
dalam pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapakah Yesus Kristus
sesungguhnya? Apakah ia manusia atau Tuhan? Apakah ia manusia
dan Tuhan sekaligus? Atau, apakah ia manusia yang hampir sederajat
dengan Tuhan? Dan, meskipun mempunyai derajat yang mulia dan
14