Page 6 - e-modul bab 1
P. 6

Dalam  ajaran  Islam,  tauhid  berarti  keyakinan  akan  keesaan
                   Allah.  Kalimat tauhid adalah  la  ilaha illa Allah,  yang berarti “tiada
                   Tuhan  selain  Allah”,  seperti  dinyatakan  dalam  Q.S.  al-Baqarah:163
                   berikut:

                                                            ِ
                                                                                      ِ
                                                                                                   ِ
                                                                 ا           َُ   ِ  َ  ِ     َ        َ  إ      إ          ا      او  ٌ َ  ِ      َ  إ       ُ  َ  إو
                                                                   ْ
                                                                                     ٌ

                                                                  َ
                                                                                              ْ ُ َ
                                                                ُ
                                                         ُ
                    “Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang
                    Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

                          Tauhid merupakan inti dari seluruh tata nilai dan norma Islam.
                   Karenanya,  Islam  dikenal  sebagai  agama  tauhid,  yakni  agama  yang
                   mengesakan  Allah.  Bahkan  gerakan-gerakan  pemurnian  Islam
                   dikenal dengan nama gerakan muwahhidin.
                          Dalam perkembangannya, tauhid telah menjelma menjadi salah
                   satu cabang ilmu dalam Islam. Ilmu Tauhid merupakan disiplin ilmu

                   yang mengkaji  dan  membahas  masalah-masalah  yang  berhubungan
                   dengan keimanan, terutama yang menyangkut keesaan Allah.
                          Begitu  pentingnya  doktrin  tauhid  ini,  Nabi  Muhammad  SAW
                   selalu  menyampaikan  dan  menekankannya  kepada  semua  orang,
                   suku dan bangsa tanpa terkecuali. Lebih jauh, posisi strategis doktrin
                   tauhid dalam ajaran Islam dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama,
                   dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah dititik-beratkan pada

                   usaha pembinaan tauhid, khususnya bagi mereka yang baru memeluk
                   agama Islam. Kedua, dalam ibadah mahdhah (ritual khusus), doktrin
                   tauhid tercermin dalam pelaksanaannya yang hanya ditujukan secara
                   langsung  kepada  Allah  SWT  tanpa  perantara  (wasilah).  Berbeda
                   halnya  dengan  ibadah  ghair  mahdhah  (ritual  umum),  masih  ada
                   ruang  bagi  keragaman  cara  dan  teknis  beribadah  sejauh  hanya
                   mengarahkan peribadatannya itu kepada Allah SWT semata.
                          Setiap  perbuatan  yang  bertentangan  dengan  visi  dan  esensi
                   tauhid divonis sebagai syirik. Syirik ialah menyekutukan Allah  SWT

                   dengan  melakukan  perbuatan  yang  seharusnya  hanya  ditujukan
                   kepada-Nya.  Seperti  menjadikan  Tuhan  selain  Allah;  menyembah,
                   menaati, meminta pertolongan kepada selain Allah; atau melakukan
                   perbuatan lain yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah.
                          Itulah  yang  dinamakan  syirik  akbar  (syirik  besar),  yang
                   mengakibatkan amal kebaikannya tidak diterima dan sia-sia. Karena
                   syarat  utama  agar  amal  itu  dinilai  dan  diterima  ialah  kemurnian
                   peruntukannya hanya bagi Allah SWT.
                                                         ِ
                                               ِ
                              ا  َ  ِ   َ       ر   أ  ِ ِِ    ْ ك     َ    َ  و       ص    ً              ْ  ِ   َ        ر        َ َ    ء    ِ    ج        ن
                                         ةد
                                                                                           َ َ
                                                 ْ
                                                                                  َ
                                                                                                   َ
                              ً
                                                                 َ َ
                                                                                       ُ َْ
                                                  ُ
                                        َ َ
                                َ
                                                                     ْ َ َْ
                                                        ً َ
                                                                                                 ْ َ
                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11