Page 9 - e-modul bab 1
P. 9

kesesatan  yang  paling  fatal  (sebagaimana  disebutkan  dalam
                   Q.S. al-Nisa: 116):

                                                                 ِ

                                                                                            ِ

                                                               ا        ً   َ                      ِ ِ    ْ ك          و
                                                                                 ْ ََ
                                                               ً
                                                                                             ْ
                                                                             َ
                                                                        َ
                                                                  َ
                                                                                              ُ
                                                                                                 ْ ََ
                    “Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka sesungguhnya Ia telah tersesat
                    sejauh-jauhnya”.

                          penyebab  diharamkan  masuk  sorga  (sesuai  dengan  Q.S.  al-
                   Maidah:72):

                                    ِِ ِ


                                                                                         ِ


                       ٍ   ر   َ  ْ  ِ          أ                و    ر     ُ      ا    هاوْ  و         ا     َ   ْ    ِ ْ            ا     م              ِ ِ    ْ ك     ْ ُ  ُ َ       إ           ِ
                           ْ
                                                                                           ْ
                                                           َ

                                                                              ْ ََ
                                                                     ُ َ
                                 َ
                                                            َ
                         َ
                                                                         َ َ
                                            ََ
                                                    ُ َ ََ
                    “Sesungguhnya  orang  yang  mempersekutukan  (sesuatu  dengan)  Allah,  maka
                    pasti Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka. Orang-
                    orang yang zhalim itu tidak memiliki penolong.”

                          Oleh karena itu, umat Islam harus senantiasa waspada terhadap
                   segala bentuk kesyirikan, baik syirik akbar maupun syirik asghar (al-
                   Qardhawi, 1996:31-46).

                   C. Karakteristik Akidah Islam
                          Agama Islam, sebagai sistem ajaran yang sempurna (al-din al-
                   kamil), memiliki sederet keunggulan dan kekhasan, antara lain:

                   1.  Agama Fitrah
                          Agama  Islam  diturunkan  oleh  Allah  untuk  kepentingan  dan
                   kebahagiaan  manusia.  Siapa  pun  yang  mengamalkan  Islam  dengan
                   penuh  ketaatan,  kepasrahan  dan  ketulusan,  niscaya  akan  mene-
                   mukan  kedamaian  dan  memperoleh  kemuliaan.  Tidak  sedikit  pun
                   ajaran  Islam  yang  bertentangan  dengan  nilai-nilai  kemanu-siaan.
                   Tidak  pula  membebani  dan  memberatkan  manusia.  Bahkan  jika
                   diperhatikan,  semua  hukum  yang  disyariatkan  oleh  Allah  justru
                   menopang fitrah dan kebutuhan dasar manusia.
                          Hal itu dibuktikan dengan substansi maqasid al-syari’ah yang

                   bertujuan  untuk  menjaga  agama,  jiwa,  keturunan,  harta,  dan  akal.
                   Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengamalkan ajaran-Nya
                   demi kesejahteraan manusia itu sendiri agar hidup bahagia di dunia
                   dan di akhirat, bukan sebaliknya untuk memberi beban berat.



                                            ا  َ             َ   و           َ َ     َ               و   ِ      إ                 ا       َ ُ   َ
                                                              َ
                                           ْ
                                                                                    َْ
                                                                                            ُ
                                          َ
                                                                                       ُ
                                     ْ ََ
                                                  َ ْ َ َ
                                                         ْ ََ
                                                                                  ً
                                                                        ََ ْ ُ
                    “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
                    ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
                    (dari kejahatan) yang dikerjakannya” (Q.S. al-Baqarah:286).
                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14