Page 21 - 370-baca-tafsir-bukan-terjemah
P. 21
ٍ ب َ كَِر
Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang
diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta
benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu
kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan
(tidak pula) seekor untapun. (QS. Al-Hasyr : 6)
▪ Kesemblihan : al-bahirah, as-saaibha, al-
wasilah, ham
ِ َ
َ ٍ
ِ
َ ٍ ِ
َ ٍ َ ِ
ذنك لو ۙ ماح لَو لَيصو َ لَو ةبئاس لَو ةَيَِ بَ ْ نم ُذ للّا َلعج اَم
َ َ
َ َ َ َ
َٰ َ ٍ َ َ
ْ
ُ ِ َ ُ َ ْ َ
نولقْعي لَ ْهُُثَكأو ۖ َ بذكلا ذ للّا لََع نوُتَْفي اورَفك نيلَّا
ِ ذ
ِ َ ِ
َ
َ
َ
َ
َ ُ َ
َ
َ
َ
Allah sekali-kali tidak pernah mensyari´atkan
adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan haam.
Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat
kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan
mereka tidak mengerti. (QS. Al-Maidah : 103)
Bahirah adalah unta betina yang telah
beranak lima kali dan anak yang kelima itu
jantan. Lalu, unta betina itu dibelah telinganya,
dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi, dan
tidak boleh diambil air susunya.
Saibah adalah unta betina yang dibiarkan
pergi ke mana saja karena suatu nazar.
Misalnya, jika orang Arab Jahiliah akan
melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat,
dia biasa bernazar akan menjadikan untanya
sā’ibah jika maksud atau perjalanannya berhasil
21