Page 30 - BAB 05
P. 30

mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya kita kembali ke

                  UUD 1945.
                  4) UUD 1945 berlaku 5 Juli 1959 sampai 1966

                        Negara  kesatuan  yang  merupakan  perubahan  ketatanegaraan

                  dari negara serikat itu menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara

                  1950 yang di dalam pembukaannya memuat dasar negara Pancasila,
                  tetapi  pelaksanaan  sistem  pemerintahannya  menggunakan  sistem

                  kabinet parlementer. Dengan demikian, sistem kabinet parlementer itu

                  tidak cocok dengan jiwa Pancasila (Sunarso, 2008). Dalam sejarahnya

                  lembaga  konstituante  yang  diberi  tugas  menyusun  Undang-Undang
                  Dasar  baru  pengganti  UUDS  1950  tidak  berhasil  menyelesaikan

                  tugasnya. Situasi ini kemudian memicu Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang

                  isinya :
                  1. Menetapkan pembubaran konstituante.

                  2. Menetapkan berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUD

                     1950.
                  3. Pembentukan MPRS dan DPAS.

                        Dengan ditetapkannya dekrit Presiden tersebut, maka sejak saat

                  itu  UUDS  1950  dinyatakan  tidak  berlaku  lagi.  Kemudian  UUD  1945

                  berlaku  kembali  sampai  sekarang.  Pada  kurun  waktu  1959-1966  ini
                  biasa  dikenal  dengan  istilah  Orde  Lama  (ORLA)  yang  dipimpin  oleh

                  Presiden  Soekarno.  Pelaksanaan  UUD  1945  pada  kurun  waktu

                  kepemimpinan  presiden  Soekarno  adalah  beberapa  hal  yang  perlu

                  dicatat mengenai peyimpangan konstitusi UUD 1945 yaitu:
                  a. Presiden  merangkap  kepala  negara  dan  kepala  pemerintahan

                     (penguasa eksekutif dan legislatif).

                  b. Mengeluarkan  UU   dalam   bentuk   penetapan   presiden   tanpa
                     persetujuan DPR.

                  NEGARA & KONSTITUSI                                                     112
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35