Page 10 - BEST PRACTISE ASSEERTIVE
P. 10
Dengan demikian secara keseluruhan latihan asertif melalui layanan konseling kelompok yang
diberikan bisa memberikan perubahan terhadap sikap asertif anggota kelompok, hal itu terlihat dari respon
anggota kelompok merasa lebih berani untuk bersikap tegas terhadap perilaku bullying dan merasa lebih
lega karena sudah berbagi dan sharing terkait masalah yang dihadapi yang selama ini terpendam, walaupun
waktu pelaksanaannya belum ideal karena baru dilaksanakan dua kali dan masalah siswa belum
terselesaikan secara mendalam.
Sehingga penulis akan merencanakan tindak lanjut pemberian layanan konseling kelompok lanjutan serta
akan memberikan skala asertivitas, untuk mengetahui tingkat asertifitas anggota kelompok mengalami
peningkatan atau tidak setelah diberikan latihan asertif.
Selain itu dalam pelaksanaannya memiliki beberapa tantangan yang dihadapi baik secara internal maupun
eksternal yang bisa mempengaruhi keberhasilan layanan yang diberikan. Beberapa factor internal yang
menjadi tantangan dari sisi konselor yaitu kurang pengalaman konselor dalam penerapan teknik-teknik
layanan konseling yang ada, sehingga perlu belajar dan berlatih kembali terkait teknik-teknik tersebut, agar
lebih baik lagi dalam proses layanan yang diberikan. Sedangkan dari sisi anggota kelompok yaitu beberapa
anggota kelompok yang masih malu-malu untuk mengungkapkan masalahnya, dan belum berani
mengungkapkan masalahnya secara mendalam, maka kemampuan membangun raport juga harus dikuasai.
Selain itu ada beberapa factor eksternal yang bisa mempengaruhi berhasil atau tidaknya layanan yang
diberikan yaitu sarana dan prasarana, sarana prasarana yang terbatas seperti tidak adanya ruang konseling
yang memadai sehingga proses layanan yang diberikan menjadi kurang kondusif, lingkungan yang bising
sehingga menggangu konsentrasi saat layanan diberikan, dan baik dan tidaknya kerjasama dengan teman
sejawat, guru mata pelajaran, dan wali kelas dalam proses layanan yang diberikan.
10