Page 21 - E-Modul-27-11-24
P. 21
1. Objektif
Tes objektif, adalah jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang
dijawab dengan cara memilih salah satu atau lebih jawaban diantara beberapa
kemungkinan jawaban yang disediakan.
Adapun kaidah-kaidah dalam instrumen soal objektif, adalah berdasarkan buku
Penilaian Tingkat Kelas yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003,
dalam menulis soal objektif perlu diperhatikan kaidah-kaidah berikut ini, yaitu:
1) Materi
a. Soal sesuai dengan indikator
b. Materi yang diukur sesuai dengan urgensi, keberlanjutan, relevansi dan
keterpakaian.
c. Pilihan jawaban yang disediakan harus homogen dan logis dalam segi materi.
d. Setiap soal harus memiliki satu jawaban yang benar.
2) Konstruksi
a. Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda
b. Pokok soal jangan diberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
c. Pokok soal jangan mengandung pernyataan mengandung makna negatif, hal ini
mencegah kesalahan penafsiran pada peserta didik.
d. Pokok soal dan pilihan jawaban yang dicantumkan hanya yang diperlukan saja.
e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis dari segi materi.
f. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama, karena pada umumnya jika
terdapat jawaban yang paling panjang, peserta didik seringkali beranggapan bahwa
jawaban yang lebih panjang dan lebih lengkap merupakan kunci jawaban.
g. Pilihan jawaban yang terdapat angka dan waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
h. Pilihan jawaban yang terdapat gambar, grafik, tabel atau diagram pada soal harus
jelas.
3) Bahasa
a. Butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
b. Menggunakan bahasa yang komunikatif.
c. Tidak diperkenankan menggunakan bahasa daerah tertentu, jika soal tersebut
digunakan untuk beberapa daerah dan nasional (Widiyanto, 2018)
Tim Pusat Penilaian Pendidikan (2019) membedakan tes objektif menjadi lima
golongan, yaitu:
12