Page 37 - WAWASAN SYARIAT ISLAM Kel6 (1)
P. 37
31
yang menerapkan hukum Islam. Penting untuk diingat bahwa praktik pelaksanaan
hukum jinayah dapat bervariasi antara negara dan lembaga hukum Islam.
2) Faktor – Faktor Hukum Pidana Islam
• Al-Quran: Al-Quran adalah sumber utama hukum Islam dan berisi pedoman hukum
pidana. Ayat-ayat dalam Al-Quran mengatur hukuman atas pelanggaran-
pelanggaran tertentu seperti pencurian, zina, dan murtad
• Hadis: Hadis adalah koleksi ucapan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad
SAW. Hadis menjelaskan dan menguraikan lebih lanjut hukum pidana dalam Islam,
memberikan wawasan tentang pelaksanaan hukuman.
• Ijma (konsensus): Ijma adalah kesepakatan para ulama Islam mengenai hukuman
atas tindakan-tindakan tertentu. Ini menjadi sumber hukum yang penting dalam
Islam.
• Qiyas (analogi): Qiyas adalah metode penarikan analogi dari hukum-hukum yang
ada untuk mengatasi situasi yang tidak diatur dalam Al-Quran atau Hadis. Hukum
pidana Islam mengatur berbagai pelanggaran seperti pencurian, zina, murtad, dan
tindakan lainnya. Hukuman-hukuman tersebut dapat mencakup hukuman fisik,
hukuman berdasarkan harta benda, atau hukuman mati, tergantung pada kasus dan
interpretasi ulama. Hukum pidana Islam telah berkembang selama berabad-abad
melalui interpretasi dan ijtihad (penafsiran) ulama, dan prinsip-prinsipnya masih
diterapkan di berbagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim saat ini.
3) Definisi Korban dalam Perspektif
Viktimologi Istilah korban dalam penggunaan bahasa dapat diartikan sebagai orang,
atau lainnya, yang menjadi penderita akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan
sebagainya. Dalam kaitan ini, terjadinya korban adalah tidak semua karena tindak
pidana, tetapi bisa karena bencana alam, bencana lingkungan, bencana teknologi,
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power), pelanggaran HAM (human rights
violation) yang tidak terumuskan sebagai tindak pidana, dan sebagainya