Page 8 - PRAKTIKUM PDF
P. 8
(ii) (ii) A B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian (subset)
dari B yang memungkinkan A = B.
Contoh himpunan bagian (subset) adalah :
= {2, 3, 5, 6, 8} = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} ⊂
ℎ ℎ
c. Himpunan Sama ( = ↔ ⊆ ⊆ )
Dua himpunan bisa saja sama jika anggota dalam kedua himpunan tersebut sama. A = B
jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B
merupakan elemen A. A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan
bagian dari A. Jika tidak demikian, maka A B.
Contoh himpunan yang sama adalah :
= {2, 4, 6} = {4, 2, 6} =
Terdapat 3 hal yang perli diperhatikan dalam memeriksa kesamaan antara dua himpunan,
yaitu :
Urutan anggota atau elemen dalam himpunan tidak penting.
= {5, 7, 9, 11} = {9, 7, 11, 5} =
Pengulangan anggota atau elemen tidak mempengaruhi kesamaan kedua himpunan.
= {8, 8, 8, 8} = {8} =
Untuk 3 buah himpunan A, B, C berlaku sebagai berikut :
= , = , =
= =
= = =
d. Himpunan yang Ekivalen ( ∼ ↔ | | = | |)
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua
himpunan tersebut sama. Contoh himpunan yang ekivalen adalah :
= {1,3,5,7} = { , , , } ∼ | | = | | = 4
e. Himpunan Saling Lepas ( // )
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama. Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika kedua himpunan
7