Page 13 - percobaan 1
P. 13

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

                                              SISTEM SARAF






              A. Tujuan Pembelajaran


               1. Siswa  dapat  menganalisis  struktur  dan  fungsi  sel  saraf  penyusun  sistem  saraf
                 melalui  pengamatan  gambar  sesuai  dengan  literature  berdasarkan  data  dan  bukti
                 ilmiah (C4)
               2. Siswa dapat menganalisis mekanisme penghantaran impuls berdasarkan data dan
                 bukti ilmiah melalui studi literature dan diskusi (C4)
               3. Siswa  dapat  menganalisis  hubungan  struktur  sel  saraf  dengan  fungsinya  dalam
                 persitiwa  penghantaran  rangsang  dan  terjadinya  gerak  melalui  diskusi  sesuai
                 dengan literature (C4)



              B. Uraian Materi



             1.Struktur Sel Saraf


              Sistem  saraf  bersama  dengan  kelenjar  endokrin  atau  sistem  hormon,  merupakan

              integrase fungsi tubuh, mendeteksi stimulus dari lingkungan, dan mengontrol respon
              dari stimulus tersebut. Sistem saraf merupakan jaringan dari miliaran atau triliunan sel
              saraf yang saling terkait dengan cara yang sangat terorganisir untuk membentuk sistem
              kendali  cepat  pada  tubuh.  Sel-sel  saraf  disebut  dengan  Neuron  merupakan  jalur
              komunikasi  yang  membawa  sinyal  listrik  dengan  cepat  dan  mengirimkan  sinyal  dari
              satu lokasi ke lokasi lain dalam tubuh. Neuron terdiri dari badan sel yang mengandung
              inti  dan  organel  sel  lainnya.  Neuron  dapat  mengeluarkan  sinyal  kimia  yang  disebut
              dengan  Neurotransmitter  ke  dalam  cairan  ekstraseluler.  Neuron  tersusun  atas  satu
              badan  sel  yang  terdiri  dari  sitoplasma,  nuklues,  dan  organel-organel  sel  lainnya
              termasuk  reticulum  endoplasma  kasar  dan  granula  Nissl.  Granula  Nissl  merupakan
              sekelompok  reticulum  endoplasma  kasar  yang  berhubungan  dengan  sintesis  protein,
              terutama  neurotransmitter.  Sebuah  Neuron  terdiri  dari  tiga  bagian  dasar  yaitu  badan
              sel, dendrit dan akson. Neuron memiliki sel pendukung yang disebut dengan sel glia. Sel
              glia  merupakan  sel  jaringan  antar  saraf  atau  penunjang  jaringan  saraf  (Tenzer,  dkk.,

              2014). Glia dapat memberi makan neuron, mengisolasi akson neuron, atau membantu
              mempertahankan homeostasis cairan ekstraseluler di sekitar neuron. Salah satu jenis sel
              glia yang ditemukan yaitu sel Schwann. Sel Schwann yang menyelubungi akson disebut
              dengan  lapisan  (selubung)  myelin.  Celah  antara  sel  Schwann  (bagian  yang  tidak
              terbungkus oleh selubung myelin) disebut dengan Nodus Ranvier. Selubung myelin






                                                             9
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18