Page 18 - percobaan 1
P. 18
Ada dua cara perambatan impuls melalui serabut saraf yaitu konduksi arus local (local
current flow) dan konduksi loncatan (saltatory conduction).
Gambar 1.5 Peran saluran ion dengan gerbang tegangan dalam
pembangkitan potensial aksi.
Sumber: Reece, dkk., (2011).
+
+
a
(1) Potensial istirahat, gerbang kanal dan tertutup. (2) Depolarisasi. Stimulus
N
K
membuka beberapa saluran natrium. Na + yang masuk melalui saluran tersebut
mendepolarisasi membran. Jika depolarisasi mencapai ambang batas, hal itu memicu
potensi aksi. (3) Mencapai Potensial Aksi. Depolarisasi membuka sebagian besar
+
saluran natrium, sedangkan saluran kalium tetap tertutup. Masuknya membuat
Na
bagian dalam membran menjadi positif terhadap bagian luarnya. (4) Fase turun dari
potensial aksi. Kebanyakan saluran natrium menjadi tidak aktif, menghalangi aliran
+
+
masuk . Kebanyakan saluran kalium terbuka, memungkinkan aliran keluar , yang
Na
K
membuat bagian dalam sel menjadi negatif lagi. (5) Saluran natrium menutup, tetapi
beberapa saluran kalium masih terbuka. Saat saluran kalium ini menutup dan saluran
natrium menjadi tidak tersumbat (meskipun masih tertutup), membran kembali ke
keadaan istirahatnya.
Konduksi arus lokal terjadi pada serabut saraf yang tidak bermielin. Puncak potensial
aksi dimulai pada akson hilok disebut sebagai daerah aktif. Pada daerah aktif sisi
membrane sel bagian dalam positif dan bagian negative serta mengalami depolarisasi.
Daerah berikutnya tetap pada potensial istirahat disebut dengan daerah inaktif. Daerah
inaktif akan diaktifkan dengan cara didepolarisasi ke ambang sebelum menjadi
potensial aksi. Depolarisasi mempengaruhi mempengaruhi daerah inaktif untuk
mencapai ambang, sehingga potensial membrane meningkat ke potensial aksi. Daerah
+
aktif akan kembali ke potensial istirahat karena keluarnya K (fase repolarisasi) (Gambar
1.6). Siklus depolarisasi dan repolarisasi akan berlanjut hingga potensial aksi mencapai
ujung akson.
14