Page 17 - percobaan 1
P. 17
potensial end-plate dan potensial pace maker.
(a) (b)
Gambar 1.4 Potensial Bertingkat. (a) Hiperpolarisasi bertingkat oleh dua stimulus yang
+
K
meningkatka permeabilitas membrane terhadap . Semakin luas stimulus maka semakin besar
hiperpolarisasinya. (b) depolarisasi bertingkat diperoduksi oleh
dua stimulus yang meningkatkan permeabilitas membrane terhadap . +
Na
Semakin luas stimulus maka semakin besar depolarisasinya.
Sumber: Reece, dkk., (2011).
Potensial aksi merupakan perambatan suatu sinyal melalui serabut saraf dalam tubuh.
Beberapa istilah berikut penting untuk dipahami dalam potensial aksi.
1. Polarisasi. Pada saat keadaan istirahat terdapat pemisahan muatan bagian luar dan
dalam membrane, sehingga bagian luar membrane lebih positif daripada dalam
membran.
2. Depolarisasi. Pengurangan potensial membrane dari potensial istirahat, lebih
sedikit muatan teerpisah dibandingkan pada potensial istirahat dan potensial
membrane menurun ke arah 0 mV.
3. Hiperpolarisasi. Potensial membrane lebih besar daripada potensial istirahat
menjadi lebih negative dan lebih banyak muatan yang terpisah.
4. Repolarisasi. Membrane kembali kepotensial istirahat setelah depolarisasi.
Potensial aksi dimulai pada saat depolarisasi yang berjalan lambat mencapai potensial
+
Na
ambang dan terjadi ledakan depolarisasi (Fase naik/ masuk) hingga mencapai
+
potensial puncak (+30 mV) kemudian mengalami repolarisasi (fase turun/ keluar),
K
namun terdorong melewati potensial istirahat hingga terjadi hiperpolarisasi dan
perlahan kembali ke potensial istirahat. Lihat Grafik pada Gambar 1.5
Mekanisme transimisi rangsang sendiri, dapat dilaksanakan melalui dua tahap yakni,
penghantaran impuls melalui akson dan penghantaran impuls melalui sinaps.
a. Penghantaran Impuls melalui Serabut Saraf
Perambatan impuls melalui akson, dimulai pada bagian akson hilok. Akson hillock
merupakan bagian pertama dimulainya potensial aksi.
13