Page 128 - MODUL PBABT KELOMPOK 3
P. 128
Bandura mengatakan bahwa manusia belajar dari melihat model. Dalam
pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model, siswa juga
dapat menjadi model. Misalnya, siswa yang menang lomba karya tulis
ilmiah bisa menjadi model dengan mempresentasikan karya mereka, dan
karya tersebut bisa dijadikan model bagi siswa lain. Dengan melibatkan
siswa sebagai model, pembelajaran kontekstual mendorong partisipasi
aktif siswa dan pengalaman belajar yang lebih kaya.
f. Refleksi : Refleksi merupakan proses berpikir tentang apa yang baru
dipelajari atau mengingat kembali pengalaman masa lalu untuk
menentukan langkah selanjutnya. Dalam pembelajaran, guru berperan
membantu siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang telah
dimiliki dengan pengetahuan yang baru diperoleh. Penting untuk
memberikan waktu pada akhir pembelajaran agar siswa dapat melakukan
refleksi, misalnya melalui pertanyaan langsung mengenai apa yang telah
dipelajari hari itu. Tujuannya adalah memastikan bahwa pengetahuan yang
baru dipelajari dapat benar-benar tertanam dalam pemahaman siswa.
g. Penilaian Autentik : Asesmen adalah proses pengumpulan informasi
tentang peserta didik, yang melibatkan pemahaman terhadap pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Ada berbagai metode
yang dapat digunakan dalam mengumpulkan informasi tersebut, seperti
observasi terhadap peserta didik saat belajar, pengujian terhadap hasil
yang mereka hasilkan, serta pengujian terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Tujuan dari asesmen adalah
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan
dan prestasi peserta didik.
c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Menurut Sanjaya (2006: 254), terdapat lima karakteristik penting dalam
proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada adalah menghubungkan
pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru, sehingga peserta
didik memperoleh pengetahuan yang komprehensif.
5