Page 125 - MODUL PBABT KELOMPOK 3
P. 125
yang bertujuan membantu peserta didik mengaitkan materi pelajaran dengan
pengalaman kehidupan nyata mereka.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang memberikan penekanan pada keterlibatan peserta didik dalam
menemukan dan menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan
nyata, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Sanjaya, 2006: 253).
Berdasarkan konsep strategi pembelajaran kontekstual di atas, terdapat tiga
hal yang penting untuk dipahami (Sanjaya, 2006: 253-254). Pertama, CTL
menekankan keterlibatan peserta didik dalam menemukan materi, di mana proses
pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung. Pembelajaran dalam konteks
CTL tidak hanya berfokus pada penerimaan informasi, tetapi juga melibatkan
proses pencarian dan penemuan materi oleh peserta didik. Kedua, CTL mendorong
peserta didik untuk melihat hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Hal ini penting karena dengan mengaitkan materi pembelajaran
dengan kehidupan nyata, materi tersebut menjadi lebih berarti secara fungsional
bagi peserta didik dan lebih mudah diingat. Ketiga, CTL mendorong peserta didik
untuk menerapkan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. CTL tidak
hanya bertujuan agar peserta didik memahami materi yang dipelajari, tetapi juga
bagaimana mereka dapat mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran kontekstual adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang
mengedepankan keterlibatan dan keaktifan peserta didik dalam menemukan dan
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, sehingga mereka dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Zahronik dalam Abdul Majid, terdapat lima elemen yang perlu
diperhatikan dalam praktik pembelajaran kontekstual (Majid, 2013: 229;
Poerwanti, 2013: 62; Hamruni, 2009: 177). Kelima elemen tersebut adalah:
a. Mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada: Ini melibatkan pengaktifan
pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa sebelum
memperkenalkan informasi baru. Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk
memperoleh pengetahuan baru.
2