Page 24 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 24
Pembinaan Postulan
2. ORDO PERTAMA
Banyak para pemuka umat (biarawan) yang tertarik dengan gaya dan kehidupan Fransiskus,
kemudian mereka bergabung dengannya.
Salah satu cabang dari keluarga Fransiskan yakni keluarga Konventual (OFM C/Conv),
keluarga ini disyahkan oleh Paus Innocentius III pada tahun 1209. Pada awal karyanya para
anggota Konventual hidup dalam komunitas-komunitas besar, melayani gereja sambil
melakukan tugas pastoral tertentu. Rumah-rumah mereka (konventu) acapkali menjadi pusat-
pusat studi theologi. Keluarga ini biasa pula disebut sebagai Konventual atau Minorit (OFM
C/Conv), sehingga saat ini Para Saudara Dina Konventual ini masih berkarya dalam karya
pastoral, serta akademik di perguruan tinggi dan dengan setia menjaga warisan ordo seperti
Basilika Sto. Fransiskus di Asisi, Basilika Sto. Antonius Padua dll.
Cabang lain dari Persaudaraan Dina adalah Observan atau orang-orang Fransiskan atau yang
lebih dikenal sebagai Ordo Fratum Minorum (OFM). Kelompok ini tahun 1517, mereka
mengajak saudara lain untuk mempraktekkan kotbah kerakyatan, membantu orang miskin dan
yang sakit, baik di kota ataupun pedesaan. Banyak tempat ziarah dipelihara oleh kelompok ini
seperti Basilika Santa Maria Para Malaikat (Pontiuncula), Carceri dan San Damiano. Mereka
juga menjaga beberapa tempat ziarah di tanah suci.
Cabang lain dari Ordo Pertama adalah Kapusin atau OFMCap yang berdiri sendiri tahun 1528.
Cita-cita dasarnya adalah kembali kepada corak dasar hidup Fransiskan yang awal atau asli,
terutama dalam segi doa, kontemplasi dan pertobatan, karenanya dikenal sebagai Reformasi
Kapusin. Sejak abad ke-16 mereka dikenal sebagai misionaris yang tangguh, antara lai
dikarenakan Rasa Cinta Kasih mereka yang praktis atau mudah diterima.
Sesuatu yang unik bahwa ketiga ordo pria tersebut berpegang pada AD yang sama, dan pada
tanggal 4 Oktober mereka saling “mengundang” untuk merayakan bersama Pesta Sto.
Fransiskus, meski mempunyai corak kehidupan yang berbeda.
3. ORDO KEDUA
Klara putri bangsawan Chiara di Favarone mengikuti cara Fransiskus dengan hidup miskin,
hal ini merupakan suatu yang baru pada masa itu (tahun 1212). Oleh Fransiskus Klara
ditempatkan di rubiah Benediktin, namun setelah pengikutnya banyak, mereka ditempatkan di
gereja kecil di San Damiano. Mereka membantu para Ordo Pertama dan kegiatannya, yang
selalu keliling dengan doa-doanya.
Semula mereka dipanggil sebagai Para Wanita Miskin dari San Damiano, kemudian diganti
menjadi Para Klaris Miskin. Dewasa ini sangat banyak para Klaris, yang dengan setia
menepati petunjuk Fransiskus:
“Oleh karena atas dorongan Ilahi,
kamu telah bersedia menjadi putri
dan abdi Raja Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur,
Bapa Surgawi,
dan menyerahkan diri sebagai mempelai kepada Roh Kudus
dengan memilih hidup menurut kesempurnaan Injil Suci.
(Pedhid)
45