Page 61 - DUMMY BUKU KPU
P. 61

Pasca kemerdekaan    Indonesia    17 Agustus  1945,  babak  baru
        dimulai dengan upaya  pemerintah membenahi  sistem pemerintahan.
        UU No 1 tahun 1945  diterbitkan untuk mengatur mengenai kedudukan
        Komite Nasional  Daerah di  mana kepala  daerah  menjalankan
        fungsi  sebagai pemimpin  komite  nasional  daerahnya. Namun pada
        awal  kemerdekaan  untuk  posisi  kepala  daerah  masih  sama  seperti
        sebelumnya karena kondisi politik pada awal kemerdekaan belum stabil.
        Setelah 3 tahun berjalan, sistem ini diperbarui. Pada 1948 ditetapkan
        Undang-undang Pengganti tahun 1945. Sistim pemilihan berjalan lebih
        transparan sejak diberlakukannya  Undang-Undang Pengganti tersebut.
        Gubernur ditetapkan oleh Presiden, yang sebelumnya mendapatkan
        rekomendasi dari DPRD Provinsi. Sementara, bupati direkomendasikan
        oleh  DPRD  tingkat  daerah,  dan  kepala  desa  diajukan  oleh  Dewan
        Perwakilan  Rakyat  Desa.  Semua  dewan  perwakilan  di  setiap  jenjang
        berpengaruh besar terhadap siapa  saja yang akan dijadikan kepala
        daerah.  Pada 1950,  Undang-Undang  Dasar 1945 berubah  menjadi
        Undang-Undang  Sementara (UUDS)  1950.  Terjadi sedikit  perubahan
        nama dari tingkat provinsi dengan daerah tingkat I.  Sementara sebutan
        untuk kabupaten/kota adalah   kota atau kabupaten disebut  daerah
        tingkat II dan kecamatan untuk sebutan tingkat III.
               Terjadi  perubahan  konstitusi  pasca  Indonesia  kembali  ke  UUD
        1945 yakni  DPRD hanya merekomendasikan nama, dan yang berhak
        untuk menentukan adalah Presiden dan  Mendagri. Pada saat itu
        Pemerintah pusat menjadi  penentu dan memberhentikan kepala daerah
        yang diusulkan oleh DPRD. Masa Orde Baru Ketika Presiden Soeharto
        berkuasa, Undang-Undang  No 5 tahun  1974  tentang pokok-pokok
        pemerintahan  daerah diterbitkan.  Presiden mempunyai kewenangan
        penuh  dan  kontrol  berlebih  tentang penetapan  kepala  daerah.  Dari
        rekomendasi  DPRD  tidak  sertamerta  mendapat  persetujuan  dari
        Presiden.  Jika memenuhi persyaratan maka kepala daerah diangkat oleh
        presiden. Sehingga diharapkan ada kerja sama dari calon kepala daerah
        terpilih  dengan pemerintah pusat.
               Masa reformasi dan setelahnya setelah berakhirnya rezim Orde
        Baru,  dilakukan revisi atas sejumlah  UU. Salah  satunya,  pemerintah


 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih               Pandemi Tak Halangi Partisipasi  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66