Page 154 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 154

dominan digunakan untuk training pada saat banyak di adakan di
            Masjid  Agung  Alqautsar.  Kemudahan  HMI  menggunakan  Masjid
            karena pengurus remaja mesjid merupakan kader HMI yakni Ismail
            Sulaiman dan Wahid Nursalim.

            7.2 Memulai Sekretariat Permanen

                    Karena  beban  sewa  kontrakan  yang  menyita  energi
            pengurus, maka sudah perlu memikirkan untuk memiliki sekretariat
            sendiri. Tentu saja ini merupakan pertimbangan  penting sebab jika
            beban  organisasi  banyak  terkuras  habis  untuk  membayar  sewa

            kontrakan  akan  berdampak  pada  aktivitas  organisasi  lain.  Dalam
            tahap pertumbuhan HMI seperti ini, alasan sehingga mengontrak
            yakni  agar  dapat  mengoptimalkan  berbagai  program,  terutama
            bastra.
                    Sekitar  tahun 1988, sisa 6 bulan periode akan  mengakhiri
            jabatannya sebagai Ketum HMI, Abu Hasan, sekretariat HMI Cabang
            Kendari sudah mulai dibangun secara permanen  di kawasan Jalan
            Saranani. Koordinator pembangunan sekretariat yakni Abdul Kadir,
            ketua  Bidang  Kekaryaan  dan  Partisipasi  dalam  Pembangunan
            Daerah periode Abu Hasan. Lokasi Pembangunan sekretariat adalah

            tanah wakaf pemberian dr. H. Saman Kalla dan akta wakaf saat itu
            dititip melalui Jakri Nappu berupa tulisan tangan. Abu Hasan dan
            Abdul Salam Razak selaku sekretaris umum yang meminta kepada
            Jakri Nappu.
                    Dana  awal  untuk  pembangunan  sekretariat  yakni  sisa
            perjalanan  delegasi  kongres  sumbangan  gubernur  Alala  untuk
            delegasi  kongres  ke  Aceh.  Uang  tersebut  dialokasikan  untuk
            membeli kayu, papan, atap rumbiah, paku, semen dan peralatan lain.
            Ada juga dana untuk keperluan koordinasi (kopi, rokok, dan nasi).

            Pembangunan sekretariat di bawah komando Wasno sebagai kepala
            tukang dibantu oleh Gamsir, Arsyad Abdullah, Ansar Jakile, Takdir Ali
            Mappisangka, Sabaruddin Amrullah.


              135
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159