Page 153 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 153

Mayjend S. Parman (depan Masjid Nurul Falah). Untuk mengakses
            ke sekretariat melewati lorong kecil dengan jarak 20 meter dari jalan
            besar dan tidak bisa masuk kendaraan mobil. Sesekali fungsionaris
            yang memiliki kendaraan bermotor memarkirnya dekat sekretariat.

            Luas  sekretariat  adalah  2  x  5  meter,  berdindingkan  papan  dan
            beralaskan lantai semen.
                    Alasan  pemilihan  lokasi  sekretariat  di  atas  yakni  dekat
            dengan lokasi kampus lama Unhalu Kemaraya. Selain itu, lokasinya
            aksesnya  mudah  dijangkau  sehingga  memudahkan    aktivis  yang
            berasal dari IAIN dan Unsultra
                    Sekretariat ini dikontrak dari pemilik yang biasa fungsionaris
            memanggilnya ‘tante’. Ia memiliki anak bernama Nirna Lachmudin
            (sekarang aktivis PDI-P). Tante ini sangat bersahabat dengan semua
            pengurus,  sudah  paham  dengan  kegiatan  organisasi.  Dia  tidak
            keberatan teras rumahnya di gunakan oleh anggota atau pengurus

            jika  berkunjung  ke  sekretariat  HMI.  Pun,  tidak  pernah  keberatan
            situasi  ribut,  gaduh,  dan  berisik  jika  terdapat  pembaiatan  yang
            menandai  berakhirnya  kegiatan  bastra  di  sekretariat  HMI.  Harga
            sewa  kontrakan  rumah  tidak  lebih  dari  1  juta. Sebenarnya  cukup
            murah,  hanya  sering  kali  sewa  kontrakan  menjadi  masalah  bagi
            pengurus.
                    Sumbangan  dari  alumni  tidak  mencukupi  sewa  kontrakan
            apalagi saat itu perasaan segan dan takut masih menghantui para

            alumni.  Bahkan,  terdapat  beberapa  alumni  menyumbang  diam-
            diam, tidak ingin disebut identitasnya. Pada masa Ir. Alala sebagai
            gubernur,  perasaan  itu  sudah  hilang  dan  alumni  sudah  terang-
            terangan ingin diketahui identitas namanya pada saat menyumbang.
                    Beberapa  tempat-tempat  yang  sering  dijadikan  ‘lokasi’
            berkumpulnya pengurus. Kantor dr. Marzuki Banyatan di Kawasan
            pelabuhan kota lama sering memberikan tempat jika ada pertemuan
            darurat.  Demikian  halnya  Gedung    Islamic    Center  yang  saat  ini
            sudah  berdiri  Tower  BPD.  Kemudian  pada  saat  itu  tempat  yang


                                                                        134
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158