Page 28 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 28

Fattah  Thalib,  Mustafa  DM,  Andi  Tajuddin,  Haslinda.  dan  Ahmad
            Aljufri.
                    Padahal saat itu, Ahmad Aljufri masih sekolah di Pendidikan
            Guru Agama (PGA), jenis sekolah setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat

            Atas (SLTA). Saat sekolah sudah aktif di Pemuda Islam Indonesia (PII),
            organisasi  yang  kini  sudah  bubar  karena  menolak  asas  Tunggal
            Pancasila  saat  rejim  orde  baru.  Saat  itu,  kader  PII  biasa  kumpul
            bersama kader-kader HMI. Saat aktif, Ahmad Aljufri sudah sering
            ikut demonstrasi, meski namanya dahulu disebut dengan istilah ikut
            berbaris.
                   Menurut  informasi  dari  Mansyur  Pawata  menuturkan  ada
            beberapa  alasan  sehingga  pengangkatan  ketum  bukan  melalui
            konpercab,  tetapi  hanya  rapat  anggota  biasa.  Pertama,  saat  awal
            pembentukan  hanya  2  (dua)  komisariat,  padahal  untuk
            melaksanakan  konpercab  minimal  4  (empat)  komisariat.    Kedua,

            mengadakan  konpercab  membutuhkan  waktu  panjang  dan  biaya
            lebih  banyak;  ketiga,  memberi  kesempatan  fleksibilitas  dalam
            pengambilan keputusan yang cocok dengan kondisi HMI Cabang
            Kendari saat itu.
                    Periode  Andi  Tajuddin menjadi  ketum  merupakan  momen
            pertama kali dipilih melalui konpercab. Keberhasilan HMI Cabang
            melakukan  konpercab  tidak  lepas  dari  ihtiar  melalui  pelaksanaan
            bastra  sehingga  memungkinkan  untuk  membentuk  pengurus  di

            level komisariat.

            1.5 Munculnya Kader Militan
                   Kemunculan kader militan di HMI Cabang Kendari berkaitan
            erat  dengan  dinamika  sosial  politik  baik  pada  level  nasional  dan
            lokal.  Di  bawah  rejim  orde  baru,  terlebih  pada  ketegangan  azas

            tunggal,  berbagai  organisasi  mahasiswa,  termasuk  HMI  Cabang
            Kendari, baik sebagai alat untuk menggerakkan perubahan  maupun
            sebagai sasaran pengawasan dan represi.


               9
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33