Page 34 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 34

sampur. Pak Sarjo  berterima kasih karena telah dibantu

          memecahkan masalah. Karena itu, ia menggunakan
          imajinasi  sedapat-dapatnya. Pak   Sarjo  sengaja hanya
          memasangkan selendang dan kain sumbangan tersebut.
          Anak-anak dibiarkan bertelanjang dada. Pak Sarjo tidak
          kehabisan akal. Pada saat pentas nanti ia akan melukis

          karakter  dewasa pada wajah dan dada anak-anak.
          Dengan  demikian,  selesai  sudah  urusan  kostum  pentas
          yang  diperlukan meskipun tidak sempurna. Justru itulah

          yang membedakan  kelompok ebeg anak-anak dengan
          kelompok ebeg dewasa.

                    Hari pelaksanaan pentas pun tiba. Malamnya Pak

          Sarjo memeriksa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan.
          Ia memeriksa perangkat gamelan jika kemungkinan ada
          kerusakan.  Ia juga memeriksa kuda kepang, kostum
          pemain, seperangkat bedak rias  iket (ikat kepala), dan
          perlengkapan lainnya. Ia menata semuanya dengan rapi

          di ruang tengah, lalu mengelompokkannya berdasarkan
          pada  kebutuhan pemakaian, terutama  kostum dan alat
          rias.


                 “Besok pagi tinggal merias anak-anak. Semua  sudah
          siap,”  batinnya berujar  seraya  tersenyum  puas.   Besok
          pagi ia  ingin  menunjukkan  kepada masyarakat kalau

          kelompok ebeg anak-anak bagus dan layak mendapatkan
            perhatian. Suatu hari nanti pasti akan banyak kelompok
          ebeg anak-anak bermunculan dari berbagai desa.




              24
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39