Page 33 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 33

dikenakan juga seadanya, asalkan ada  selendang dan

            kain sebagai  balutan sudah cukup. Selebihnya, pemain
            ebeg mengandalkan karakter menari saja, bukan pada
            kostum  yang dikenakan   seperti  sebuah  tarian  pada
            umumnya. Kalaupun ada, apakah uang untuk menyewa
            atau membeli kostum cukup?


                   “Ya. Kalian tenang saja. Nanti Bapak akan siapkan
            semuanya,” jawab Pak Sarjo menenangkan keresahan
            anak-anak. Padahal, dalam hati ia resah jika tiba  saatnya
            pentas, ia belum menemukan kostum penari.


                   “Memangnya Bapak punya kostum? Di rumah kan
            tidak ada, Pak?” desak Andi yang sehari-hari  mengetahui
            keadaan rumah dan jelas tidak tersedia kostum tari ebeg,

            apalagi untuk anak-anak.

                   “Sudah ... kamu berlatih saja yang serius. Nanti pasti
            ada.” Jawaban Pak Sarjo menunjukkan kedewasaannya

            sebagai orang  tua. Ia tahu dirinya resah  karena belum
            menemukan solusi atas  kostum pentas. Namun, ia
            berusaha agar keresahannya tidak terlihat anak-anak
            sehingga  mengecewakan mereka.


                   Benar  saja,  seminggu  sebelum  pentas, Pak  Sarjo
            mendapatkan  sumbangan dari para orang tua yang
            anak-anaknya nanti ikut pentas. Diam-diam   mereka
            mengumpulkan dana untuk menyewa kostum. M engingat

            kostum yang dibutuhkan  tidak jelas   seperti apa, para
            orang tua tersebut hanya   menyewakan kain  dan


                                                                      23
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38