Page 36 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 36

“Ya, Andi baik-baik saja, ia masih tidur.  Bapak

          tadi bermimpi sampai mengigau. Mungkin terlalu lelah,
          Pak, ini sudah hampir pagi. Kalau mau istirahat, baiknya

          pindah ke  dalam. Kalau tidak, apa perlu  Ibu  buatkan
          kopi?”


                 “Sudahlah  ...  Bapak mau  rebahan  sebentar

            menunggu subuh.”

                 “Ya sudah. Ibu ke dalam ya, Pak?”


                 Kalau saja impian itu terwujud, betapa  bahagianya

          hati Pak Sarjo. Bayang-bayang  kehidupan masa  kini
          yang harus  berpacu dengan kebutuhan  modernisasi.
          P emenuhan kebutuhan pokok yang cenderung menuntut

          bergaya hidup tinggi menjadikan hati Pak Sarjo bimbang

          juga.

                 “Kasihan Andi jika tidak bisa seperti   teman-

          temannya yang ikut merasakan menikmati masa
          mudanya. Seharusnya ia sekolah untuk  menguji

          keterampilannya       sehingga     memperoleh       pekerjaan
          yang layak dan kesejahteraan  yang cukup.  Jika  hanya

          mengandalkan   kemampuannya menjadi pemain ebeg,
          akankah ia hidup enak? Apakah ia bisa bertahan seperti

          bapaknya kini?” Sambil merebah, pikiran Pak Sarjo masih
          berangan-angan tentang masa depan Andi.



              26
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41