Page 31 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 31

Andi tidak keluar  dari aturan gerakan  tari,

            tetapi justru  ia  menjadikannya  lebih  baik  dan indah.
            Itu dinamakan improvisasi. Andi mampu  melakukan
            improvisasi gerakan tari sesuai dengan karakter gending
            Jawa. Gerakan  itu  mengalir begitu saja.  Namun,  tetap
            energik dan seirama  dengan gending yang dimainkan. Pak

            Sarjo makin kagum  dengan Andi. Karena itu, ia terobsesi
            menjadikan Andi seorang seniman ebeg kelak.

                   Selain wirasa dan wiraga, ada satu hal lagi yang  tidak

            boleh dilupakan seorang penari yaitu  wirama.   Seorang
            penari harus memiliki naluri yang kuat untuk merasakan
            irama gending guna memadukan setiap gerakan. Dengan

            demikian, penari akan sangat menikmati gerakannya
            sendiri mengikuti irama gending. Perpaduan ketiganya
            (wirasa, wiraga, dan wirama) akan menjadikan indah dan
            sempurnanya  sebuah tarian. Lambat tetapi pasti, wirasa,
            wiraga, dan wirama Andi terbaca dengan jelas oleh Pak

            Sarjo.

                   Suatu hari, kali ke sekian latihan, Andi merasakan
            tidak nyaman dengan tabuhan gamelan yang ada.

              Akhirnya Andi menggunakan alternatif lain dengan
            memutar cakram  padat. Dengan  begitu,  Andi  merasa
            lebih mantap. Gerakan-gerakannya menjadi lebih sigrak

            ‘agresif’. Selang satu bulan latihan,  Andi dan teman-
            teman  telah menampakkan hasilnya. Pak Sarjo tersenyum
              bangga. Apa yang sudah diusahakannya menuai hasil.




                                                                      21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36