Page 22 - e-modul praktikum
P. 22

Fitokimia  merupakan  kajian  ilmu  yang  mempelajari  sifat  dan

         interaksi  senyawaan  kimia  metabolit  sekunder  dalam  tumbuhan
         menggunakan  metoda  kimia  (Julianto,  2019).  Skrining  fitokimia

         merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui kandungan

         senyawa  kimia  yang  terkandung  dalam  ekstrak  tanaman  (Putri,  et  al.,
         2020).

         Skrining fitokimia, meliputi:

         1. Senyawa Alkaloid

                Alkaloid merupakan metabolit sekunder dengan sifat basa, berasal

          dari tumbuhan dan hewan, umumnya memiliki atom N pada sistem cincin
          heterosiklik  (tidak  semua  anggota  cincin  memiliki  atom  N).  Sering

          memiliki aktivitas biologis pada manusia dan hewan. Alkaloid umumnya

          berbentuk garam sehingga lebih larut dalam pelarut air ataupun etanol,
          sedangkan  aklaoid  bentuk  basa  bebasnya  akan  larut  dalam  pelarut

          organik nonpolar seperti eter, benzena, toluen dan kloroform. Identifikasi

          alklaoid  dapat  dilakukan  dengan  penambahan  pereaksi  Dragendorff

          (larutan  iodo  bismutat),  Mayer  (larutan  kalium  merkuri-iodida),  atau
          iodoplatinat (larutan kalium periodat) (Hanani, 2015).



















                                         Gambar 2. Struktur Alkaloid



         2. Senyawa Flavonoid

               Menurut    Sofian,  et  al,  (2015)  Flavonoid  terdapat  dalam  banyak

         tumbuhan  sebagai  campuran,  jarang  sekali  dijumpai  hanya  flavonoid
         tunggal  alam  jaringan  tumbuhan.  Flavonoid  adalah  senyawa  metabolit

         sekunder  yang  memberikan  berbagai  warna  pada  tumbuhan.  Flavonoid

         mempunyai  struktur  yang  sangat  bervariasi,  namun  pada  mempunyai

         struktur dasar :


       18      Praktikum Kimia Organik
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27