Page 24 - Kolaborasi dengan OKI, Badan POM Dukung Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Negara-Negara OKI_Neat
P. 24
Salah satunya melalui Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular dalam
bentuk sharing knowledge and experience di bidang obat dan vaksin.
Posisi Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE) di bidang vaksin dan produk
biologi di antara negara anggota OKI memiliki peran kepemimpinan yang penting
untuk mendorong kerja sama strategis di bidang obat.
Khususnya untuk mendukung ketersediaan dan kemandirian (self-reliance) dalam
pemenuhan kebutuhan obat dan vaksin yang aman, bermutu, berkhasiat, dan
terjangkau bagi negara anggota OKI.
Isu kemandirian dan akses terhadap obat dan vaksin saat ini menjadi isu yang
sangat penting.
Terlebih di tengah masa pandemi COVID-19, yang sejak ditetapkan sebagai
pandemi global pada 11 Maret 2020 lalu telah mempengaruhi status kesehatan di
114 negara di seluruh dunia.
Tidak terkecuali negara anggota OKI, dengan jumlah kasus terinfeksi mencapai lebih
dari 12.964.809 dan angka kematian sebanyak 570.288 orang.
“Sejalan dengan perkembangan pandemi COVID-19, Badan POM memandang perlu
adanya koordinasi dan kolaborasi antara regulator (National Medicines Regulatory
Authorities/NMRAs) dan industri farmasi negara anggota OKI dalam rangka
pengembangan obat dan vaksin sebagai langkah strategis terhadap upaya
penanganan pandemi COVID-19 secara global, juga sebagai langkah nyata dalam
mempercepat implementasi Jakarta Deklarasi dan Rencana Aksi NMRAs OKI ” jelas
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito di Jakarta.
Sebelumnya, Badan POM telah mengadakan pertemuan koordinasi dengan Tim
Sekretariat OKI berupa penjajakan kolaborasi dan kerja sama obat dan vaksin di
negara anggota OKI.
Koordinasi tersebut menyepakati terlaksananya pertemuan teknis NMRAs dan
Industri Obat dan Vaksin Negara-Negara OKI dalam bentuk workshop virtual,
dengan agenda pertukaran informasi dan pengalaman terkait kerja sama
pengembangan obat dan vaksin sekaligus pengalaman dalam menghadapi pandemi
COVID-19.
Kegiatan akan menghadirkan pembicara dari sejumlah negara key players, yaitu
negara anggota Vaccine Manufacturing Group (VMG) maupun negara yang tengah
mengembangkan obat dan vaksin sebagaimana tercantum dalam WHO Landscape
of COVID-19 Vaccine Development.
Melalui FGD hari ini, Kepala Badan POM berharap untuk memperoleh masukan dan
dukungan dari seluruh stakeholder terkait pelaksanaan workshop virtual yang akan
diselenggarakan pada akhir tahun tersebut.
Hasil workshop tersebut akan dilaporkan pada pertemuan NMRAs ke-2 dengan
Turki sebagai Negara penyelenggara.