Page 51 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 51

250 juta dosis. “Penyediaan vaksin di Indonesia kini telah sampai pada tahap uji klinik
               fase  III  yang  dilakukan  melalui  kerja  sama  PT.  Biofarma,  Fakultas  Kedokteran
               Universitas  Padjadjaran,  serta  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan  Kesehatan
               Kementerian Kesehatan dengan pengawasan Badan POM,” jelas Erick Thohir.
               Kepala Badan POM menyampaikan bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan dalam
               uji klinik fase III ini adalah vaksin COVID-19 produksi Sinovac Tiongkok yang diimpor
               ke Indonesia melalui mekanisme persetujuan pemasukan obat jalur khusus (Special
               Access  Scheme).  Penelitian  dan  pengembangan  vaksin  COVID-19  ini  merupakan
               kerja sama PT. Biofarma dengan Sinovac dalam hal pelaksanaan uji klinik fase III dan
               transfer teknologi untuk pengembangan produksi vaksin secara lokal dalam rangka
               memenuhi kebutuhan akses dan ketersediaan vaksin COVID-19 untuk masyarakat
               Indonesia.

               “Vaksin COVID-19 Sinovac ini telah melalui serangkaian tahap pre klinik dan uji klinik
               fase I dan II di Tiongkok. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji klinik tersebut,
               Badan  POM  telah  mengevaluasi  dan  menunjukkan  hasil  yang  mendukung  untuk
               dilakukan  tahapan  uji  klinik  berikutnya  yaitu  uji  klinik  fase  III,”  jelas  Kepala  Badan
               POM. “Selain Indonesia, uji klinik fase III ini juga akan dan sedang dilaksanakan di
               Brazil, Chile, Bangladesh dan Turki,” tukasnya.

               Kepala Badan POM menjelaskan bahwa salah tugas dan fungsi sebagai otoritas obat
               adalah  melakukan  Clinical  Trial  Oversight.  Oleh  karena  itu  Badan  POM  akan
               melakukan  pengawalan  terhadap  pelaksanaan  Uji  Klinik  mulai  dari  pemberian
               Persetujuan  Pelaksanaan  Uji  Klinik  (PPUK)  dan  inspeksi  CUKB  (Good  Clinical
               Practices/GCP Inspection). Inspeksi CUKB ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa
               pelaksanaan uji klinik sesuai dengan protokol yang disetujui dan prinsip-prinsip CUKB
               dipenuhi  oleh  Peneliti  dan  Sponsor.  ”Pelaksanaan  uji  klinik  yang  baik  akan
               menghasilkan  data  yang  valid  dan  dapat  dipertanggungjawabkan  secara  etik  dan
               ilmiah sebagai produk yang aman, bermutu, dan memiliki khasiat/efikasi. Hal tersebut
               menjadi tugas Badan POM dalam mengawal khasiat dan keamanan obat sebelum
               dan  sesudah  beredar,”  ungkap  Kepala  Badan  POM.  “Badan  POM  juga  akan
               memberikan asistensi dalam proses registrasi melalui mekanisme Emergency Use
               Authorization (EUA) dengan conditional approval, untuk mempercepat akses vaksin
               COVID-19 sampai ke masyarakat.” tutup Kepala Badan POM.

               Masyarakat dapat berperan aktif dengan menjadi konsumen yang lebih bijak dalam
               menyikapi  berbagai  informasi  terutama  dari  media  sosial.  Jangan  mudah  percaya
               dengan informasi yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
               (ANP).
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56