Page 32 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 32
Jendela
Penulis : Lucky Argasetya
Editor : Hendriq Fauzan Kusfanto
BPOM mendukung penuh Asta Cita
Presiden Prabowo yang berfokus
pada hilirisasi dan industrialisasi. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan
nilai tambah produk asli dalam
negeri, khususnya fitofarmaka.
Kepala BPOM bahkan menegaskan
bahwa potensi fitofarmaka tidak
hanya menjadi solusi lokal dan
nasional, namun juga di pasar
global. Ia menekankan fitofarmaka
harus menjadi wujud konkret dari
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Satgas Fitofarmaka melalui Kegiatan Focus Group Discussion “Peran inovasi berbasis sumber daya alam
Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan Obat Bahan Alam menjadi Fitofarmaka” di Jakarta, Senin Indonesia yang bernilai tinggi.
(27/5/2024)
Kawal Percepatan Hilirisasi
Penelitian Bahan Alam Menuju Fitofarmaka
asyarakat Indonesia tentu telah terutama di layanan kesehatan. alat kesehatan sesuai dengan Instruksi
mengenal obat tradisional. Kepercayaan masyarakat dan tenaga Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang
MPotensi dan kekayaan sumber kesehatan bahwa OBA bersifat alamiah Percepatan Pengembangan Industri
daya alam Indonesia menjadikan obat perlu ditunjang dengan bukti ilmiah Farmasi dan Alat Kesehatan. Hal ini
tradisional dapat menjangkau berbagai sehingga terjamin aman, berkhasiat, dan sejalan dengan rencana aksi tindak
lapisan masyarakat. Tidak jarang obat bermutu. Pembuktian ilmiah obat herbal lanjut pengembangan fitofarmaka.
tradisional dimanfaatkan oleh masyarakat, terstandar melalui uji praklinik, sedangkan Pengembangan fitofarmaka ini menjadi
di samping obat kimia. Obat tradisional, fitofarmaka melalui uji praklinik dan uji suatu tantangan baik dari segi finansial
baik berupa racikan maupun produk klinik. maupun teknis khususnya terkait
yang beredar di pasaran digunakan untuk Tingkat kepercayaan tenaga pelaksanaan uji klinik sebagai dasar
mengatasi keluhan bahkan penyakit. kesehatan terhadap produk OBA akan pembuktian ilmiah.
Data Riset Kesehatan Dasar meningkat seiring dengan tingkat
(Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan pembuktian ilmiah (level of evidence) Penguatan Pengembangan dan
bahwa penggunaan obat tradisional produk OBA. Pengembangan OBA Pemanfaatan Fitofarmaka
di sarana kesehatan sebesar 31,4%. menjadi fitofarmaka tidak hanya akan BPOM secara kolaboratif mengawal
Istilah obat tradisional kini telah berubah memberikan manfaat bagi masyarakat, percepatan pengembangan dan
menjadi obat bahan alam sesuai Undang- tetapi juga memiliki potensi ekonomi pemanfaatan fitofarmaka bersama
Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang yang besar dan dapat meningkatkan kementerian/lembaga yang terlibat
Kesehatan. Obat bahan alam dapat daya saing industri farmasi/industri OBA dalam konsorsium. Satgas Fitofarmaka
berupa tumbuhan, hewan, jasad renik, nasional. yang telah dibentuk sejak Tahun
mineral, atau bahan lain dari sumber daya Prioritas BPOM untuk mendukung 2019 direvitalisasi melalui Keputusan
alam. kemandirian dan meningkatkan daya Menteri Bidang Koordinator PMK
Angka penggunaan obat bahan alam saing industri farmasi dan alat kesehatan Nomor 10 Tahun 2024 tanggal 7
perlu ditingkatkan dengan mendorong dalam negeri melalui percepatan Mei 2024 tentang Satuan Tugas
pemanfaatan obat bahan alam (OBA), pengembangan industri farmasi dan Percepatan Pengembangan dan
32
Vol.6/No.3/2024