Page 33 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 33
yang baik dapat memberikan hasil yang
valid dan kredibel. Hasil uji klinik yang
terbukti keamanan dan kemanfaatannya
dapat digunakan untuk registrasi produk
fitofarmaka.
BPOM Inisasi Kolaborasi
Pada 19 September 2024, BPOM
menginisiasi kegiatan strategis bertajuk
Business Matching Peneliti, Industri, dan
Lembaga Riset Fitofarmaka. Kegiatan ini
melibatkan berbagai pihak terkait seperti
regulator, peneliti, pelaku usaha, dan site
uji klinik. Acara bertujuan membangun
kolaborasi yang kokoh antara pihak
Pembahasan Revitalisasi Satuan Tugas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka yang terlibat serta diharapkan dapat
(Satgas Fitofarmaka) bersama Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kementerian menjembatani kesenjangan antara
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Direktorat Ketahanan hasil riset dan inovasi dengan proses
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa (23/1/2024)
komersialisasi produk.
Selain itu, BPOM juga
menyelenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) Peran Pemangku
Kepentingan dalam Pengembangan
Bidang I Bidang II Bidang III Obat Bahan Alam menjadi Fitofarmaka
Bahan Baku Obat Teknologi Uji Praklinik dan Uji pada 27 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan
Bahan Alam Manufaktur Klinik memperkuat upaya pemerintah, lembaga
penelitian, perguruan tinggi dan industri
untuk bersama-sama meningkatkan
Bidang V pengembangan dan pemanfaatan
Promosi dan Pemanfaatan Bidang IV fitofarmaka. Pentingnya forum interaktif ini
Fitofarmaka di Pelayanan Produksi yaitu untuk menjajaki potensi kolaborasi
Kesehatan dan kerja sama dalam hilisasi hasil
penelitian menjadi produk komersial.
Bidang-bidang dalam Satuan Tugas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka Mulai dari produksi bahan baku yang
berkualitas hingga pengembangan
produk jadi yang siap bersaing di pasar.
Pemanfaatan Fitofarmaka. Kepala Uji Pra Klinik (PPUPK) dan Persetujuan Semua upaya BPOM ini, tidak
BPOM bertindak sebagai Pengarah, Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK); (2) hanya memperkuat ekosistem riset
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan pengembangan aplikasi pengajuan dan inovasi tetapi juga berkontribusi
Kualitas Kesehatan dan Pembangunan PPUPK/PPUK; serta (3) peningkatan pada kemandirian farmasi nasional.
Kependudukan Kementerian Koordinator kompetensi dan pengetahuan peneliti dan Hilirisasi fitofarmaka yang berkelanjutan
Bidang Pembangunan Manusia dan pelaku usaha. akan menjadi motor penggerak untuk
Kebudayaan sebagai Ketua, dan 4 unit Data penelitian OBA sampai akhir menciptakan produk berbahan alam
teknis BPOM terlibat dalam bidang- November 2024 yang telah didampingi unggulan. Menjadikan Indonesia pemain
bidang satuan tugas (Satgas). dan dievaluasi BPOM sebanyak 105 utama dalam industri farmasi berbasis
Sesuai dengan tupoksi Satgas penelitian, yang terdiri dari 74 uji praklinik sumber daya alam.n
Fitofarmaka Bidang III Uji Praklinik dan Uji dan 31 uji klinik. Pelaksanaan uji klinik
Klinik, BPOM mengawal penelitian OBA
dalam percepatan hilirisasi fitofarmaka
melalui pendampingan, baik sejak
penyusunan protokol hingga pelaksanaan
uji praklinik dan/atau uji klinik. Selain
itu, BPOM juga terlibat dalam proses
seleksi proposal pendanaan riset yang
potensial dikembangkan menjadi
fitofarmaka. Upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pendampingan penelitian uji praklinik
dan uji klinik berupa simplifikasi regulasi
dengan mekanisme pendelegasian
wewenang berupa (1) simplifkasi regulasi
dengan mekanisme pendelegasian Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan Komitmen dan Dukungan Penuh terhadap
wewenang Persetujuan Pelaksanaan Pengembangan dan Hilirisasi Obat Bahan Alam, di Surabaya pada Kamis (19/9/2024)
33
Vol.6/No.3/2024