Page 39 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 39
herbal, dan kosmetik, termasuk dalam
pertukaran informasi, joint inspections,
post marketing surveillance dan
pharmacovigilance, serta peningkatan
kapasitas otoritas regulator. Dengan
adanya program peningkatan kompetensi
regulator, diharapkan dapat tercipta
sistem pengawasan yang lebih maju dan
berkelanjutan.
Mozambik: Kolaborasi untuk
Penguatan Sistem Regulatori
BPOM memanfaatkan pertemuan
dengan Autoridade Nacional Reguladora
de Medicamento (ANARME) Mozambik
untuk membahas implementasi MoU
yang telah ditandatangani saat kunjungan
bersejarah Presiden RI ke Maputo pada
Agustus 2023.
Pertemuan Bilateral antara Kepala BPOM dan Menteri Kesehatan Sudan, di Bali (3/9/2024).
Pertemuan bilateral menghasilkan
kesepakatan konkret dengan disusunnya
Plan of Action (PoA) yang komprehensif.
PoA ini akan menjadi panduan dalam
transfer pengetahuan dan teknologi
dari BPOM ke ANARME Mozambik,
mencakup aspek-aspek krusial dalam
regulasi farmasi. Fokus kerja sama
meliputi berbagai bidang strategis,
mulai dari regulasi bioavailabilitas/
bioekuivalensi (BA/BE), pengembangan
kapasitas laboratorium yang mencakup
pengujian dan desain pembangunan
fasilitas, penguatan law enforcement,
hingga implementasi good manufacturing
practice (GMP). Kesepakatan ini
menegaskan peran BPOM sebagai
mitra strategis dalam penguatan sistem
regulatori di kawasan Afrika.
Delegasi BPOM dan mitra dari Mozambik menghadiri Kick Off Task Force Indonesia-Mozambique, Dampak Nyata Diplomasi BPOM
di Bali (3/9/2024) Keberhasilan IAF II 2024
memperlihatkan bahwa diplomasi
TMDA ke BPOM pada 7–19 Desember Keberhasilan BPOM meraih maturity kesehatan dapat menjadi instrumen
2023. level 3 dan 4 mendapatkan apresiasi dari kunci dalam membangun hubungan
NMPD Sudan, yang ditunjukkan melalui internasional yang bermakna. BPOM
Sudan: Dari Kepedulian Menuju kepercayaan mereka terhadap kualitas telah menunjukkan komitmen yang kuat
Kemitraan obat dan vaksin Indonesia. Pengakuan ini melalui kerja sama strategis dengan
Di tengah kompleksitas situasi berbuah kesepakatan yaitu Sudan akan Tanzania, Sudan, dan Mozambik. Tidak
yang dihadapi oleh Sudan, BPOM memberikan recognition terhadap produk sekadar membuka peluang ekonomi
melaksanakan pertemuan bilateral farmasi yang telah terdaftar di BPOM. bagi industri farmasi nasional, tetapi
dengan Kementerian Kesehatan Sudan Langkah strategis ini menciptakan jalur juga memberikan kontribusi nyata bagi
dan National Medicine & Poisons Drug perizinan yang lebih cepat dan efisien, pengembangan sistem kesehatan di
(NMPD) Sudan. BPOM menunjukkan dengan produk farmasi Indonesia yang Afrika. Melalui transfer pengetahuan,
komitmen kuatnya untuk membantu telah mendapat persetujuan BPOM harmonisasi regulasi, dan berbagai
Sudan dalam menghadapi krisis akibat akan secara otomatis diterima di Sudan, kesepakatan bilateral, Indonesia
perang saudara, terutama melalui kerja membuka peluang besar bagi industri membuktikan diri sebagai mitra yang
sama kesehatan. Kerja sama ini menjadi farmasi Indonesia. peduli dan berkualitas, membuka jalan
bukti nyata solidaritas Indonesia dalam Indonesia dan Sudan sepakat untuk bagi pertumbuhan bersama, serta
mendukung penanganan krisis kesehatan memperluas ruang lingkup kerja sama di memperkuat posisi industri farmasi
di Sudan. bidang regulasi obat, produk biologi, obat Indonesia di pentas global.n
39
Vol.6/No.3/2024