Page 8 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 8

kita masih dianggap belum setara dengan
          negara maju. Nah! ini waktunya Indonesia
          membuktikan bahwa kita [BPOM] setara
          dengan FDA di negara-negara maju,”
          pungkas Taruna
            Untuk mencapai 5 prioritas itu, Taruna
          Ikrar akan meningkatkan koordinasi antar
          lembaga, antara lain dengan Kementerian
          Kesehatan, Badan Penyelenggara
          Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Badan
          Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
          (BKKBN), dan Badan Gizi Nasional. “Ini
          perlu sinkronisasi secara baik. Selain itu,
          perlu adanya regulasi yang baik agar
          harga obat dalam negeri tidak mahal dari
          negara tetangga. Yang bikin mahal karena
          bahan baku obat masih impor hampir
          90%,” tuturnya lagi.                 Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan pernyataan pers mengenai
                                               penyerahan izin edar Etapidi dan Brukinsa, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
          100 Hari Kepemimpinan Taruna Ikrar
          Menjulang                         telah bisa menyediakan dokumen yang   onkologi BeiGene untuk perawatan terapi
            Taruna Ikrar seperti para ilmuwan,
          memegang janji memenuhi ekspektasi.   diperlukan dengan baik dan terstruktur.   kanker, khususnya kanker paru dan
                                            Pemaparan terkait perubahan sejak
                                                                               kanker esofagus.
          Ilmuwan yang memiliki prinsip menjulang,
          membumi, dan mengakar ini sedang   WHO GBT Benchmarking pada tahun     Pemberian izin edar ini bukti nyata
          bersiap untuk pengajuan BPOM ke   2018 sangat transparan, tampak adanya   Taruna Ikrar memenuhi janjinya. Dia
                                                                               berkomitmen mempercepat akses
                                            peningkatan yang signifikan. WHO
          Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan
          masuk dalam WHO Listed Authority   memerlukan konfirmasi terhadap fungsi-  masyarakat Indonesia pada obat inovatif
          (WLA). WLA merupakan suatu kerangka   fungsi yang terdapat pada GBT. Setelah   melalui pemberian izin edar yang awalnya
                                            pertemuan ini, masih terdapat beberapa
                                                                               300 hari kerja menjadi hanya 120 hari
          kerja (framework) yang transparan
          dan berbasis bukti untuk menilai dan   tahapan yang akan dilewati BPOM hingga   kerja. Taruna Ikrar juga mengupayakan
          menetapkan regulatory authorities   proses penilaian akhir dan pemberian   percepatan proses registrasi obat dengan
                                                                               menambah jumlah anggota Komite
                                            keputusan.
          termasuk ke dalam daftar negara
          yang memiliki kinerja advance untuk   Di tahun 2025, Taruna Ikrar sedang   Nasional Penilai Obat. Penambahan
          diakui secara global. Pengakuan ini   bersiap menunggu hasil penilaian WLA.   jumlah anggota tersebut karena semakin
                                                                               banyaknya permohonan nomor izin edar
                                            Namun demikian BPOM masih harus
          akan berpengaruh dalam memberikan
          kepercayaan yang besar terhadap   melewati tahapan selanjutnya dalam   yang diterima BPOM tiap bulannya.
          produk-produk Indonesia, dalam hal ini   memperoleh WLA. Pada 6 Januari 2025,   Penambahan anggota Komite Nasional
                                                                               Penilai Obat juga bertujuan membantu
          vaksin yang diawasi oleh BPOM.    BPOM menyampaikan dokumen update
            BPOM telah menyerahkan self-    list rencana GCP inspection vaksin,   para pakar yang tergabung dalam tim
          assessment kepada WHO pada        permohonan registrasi vaksin sejak 2019,   agar bisa menilai beragam produk obat
                                                                               sesuai kepakaran masing-masing.
                                            permohonan uji klinik vaksin sejak 2019.
          akhir Juli 2024. Selanjutnya, data
                                                                                 Taruna Ikrar juga melakukan
          self-assessment tersebut dinilai WHO   Pada akhir Januari 2025, dilakukan   komunikasi untuk mempermudah
                                            virtual meeting dengan WHO untuk
          pada akhir 2024 atau awal 2025. Di
          hadapan perwakilan WHO, Taruna Ikrar   mendiskusikan dan memfinalisasi hasil   masuknya obat inovatif ke dalam negeri.
          menyampaikan selama setahun terakhir,   revieu terhadap masing-masing fungsi.   “BPOM telah berkomunikasi dengan
                                            Ilmuwan 3 anak ini punya mimpi besar
                                                                               US FDA melalui fasilitasi Kedutaan
          BPOM telah melakukan penilaian mandiri
          dengan menggunakan WHO Global     supaya BPOM bisa menjadi lembaga   Besar Amerika Serikat di Jakarta
          Benchmarking Tools (WHO GBT) untuk   yang dihormati di dunia internasional.   untuk mendorong masuknya beragam
                                                                               obat inovatif yang sangat dibutuhkan
          sub-indikator tingkat kematangan 4
          (maturity level/ML4) dan indikator evaluasi   Membumi                oleh masyarakat Indonesia. Untuk
                                               Impiannya tak hanya menjulang.
          kinerja (PE) WLA di 9 fungsi regulasi.   Taruna Ikrar ingin BPOM membumi   meningkatkan akses komunikasi di
                                                                               tingkat global, saya berharap BPOM bisa
            “Kami sepenuhnya siap untuk
          melanjutkan evaluasi dan berkomitmen   dengan melayani lebih banyak kebutuhan   naik kelas dalam level of maturity menjadi
          untuk kerja sama dan transparansi di   bangsa akan obat dan makanan yang   level 4 dan menjadi WHO Listed Authority
                                                                               tahun depan,” tutur Taruna Ikrar.
                                            aman. Belum genap 100 hari, BPOM
          setiap tahap,” tegas Kepala BPOM dalam
          virtual technical meeting “Indonesia Self   telah menyetujui izin edar untuk 2 produk   Taruna Ikrar bukan hanya membumi
          Benchmarking Feedback & Next Step   baru terapi kanker di Indonesia, yaitu   melalui percepatan akses pada produk
                                            Etapidi dan Brukinsa pada 10 Desember
                                                                               yang aman, tapi sekaligus menutup
          dalam rangka BPOM menjadi WHO
          Listed Authority” pada 7 November 2024.  2024. Etapidi dan Brukinsa merupakan   tegas peredaran produk ilegal. Pada
                                            produk obat inovatif yang dikembangkan
                                                                               13 Desember 2024, beliau terbang ke
            Secara garis besar, hasil reviu WHO
          terhadap WHO GBT yang disampaikan   oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia   Semarang untuk memimpin pemusnahan
          BPOM menyatakan bahwa BPOM        (Etana) dan pengembangan pengobatan   barang bukti hasil operasi penertiban
        8
                     Vol.6/No.3/2024
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13