Page 11 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 11

BPOM menerima dana hibah sebesar
          $646,180. Angka ini meningkat signifikan
          dibandingkan periode sebelumnya pada
          2022–2023 sebesar $331,800. Begitu
          juga jika dibandingkan periode sebelum
          2022, hibah yang diterima saat ini masih
          lebih besar. Pada periode 2020–2021
          BPOM menerima $575,000 untuk
          penguatan kapasitas di bidang obat dan
          vaksin.
            Penerimaan hibah setiap tahunnya
          cenderung fluktuatif tergantung
          pada fokus WHO. Pada 2022--2023
          jumlah hibah mengalami penyesuaian
          karena fokus WHO saat itu pada
          mitigasi pandemi COVID-19. Meski
          terbilang rendah, BPOM tetap berhasil
          mengoptimalkan dana tersebut untuk
          mendukung pengawasan obat dan
          makanan secara efektif.
            Saat ini hibah periode 2024--2025
          yang diterima akan dimanfaatkan
          untuk berbagai misi inisiatif, termasuk
          pelatihan dan penguatan kapasitas
          sumber daya manusia sebagai ujung
          tombak pengawasan obat dan makanan.
          Dana hibah juga akan digunakan untuk
          peningkatan infrastruktur pengawasan,
          serta penyesuaian berbagai regulasi
          obat dan makanan dengan standar
          internasional.
                                               Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan sambutan pada penandatanganan
                                               Grant Agreement BPOM dan WHO di Jakarta, (7/10/2024).


                                               Dukungan WHO turut berkontribusi   ini dapat meningkatkan investasi di
                                            dalam peningkatan kapasitas        sektor farmasi dan pangan olahan di
                  Melalui penguatan         laboratorium pengujian BPOM, baik di   Indonesia. Investor dan produsen global
             kelembagaan dan sumber         tingkat pusat maupun UPT, sehingga   akan lebih percaya untuk bekerja sama
               daya manusia, BPOM           memperkuat pengawasan terhadap     dengan industri obat dan makanan dalam
            semakin tanggap dan cepat       produk obat dan pangan olahan lokal   negeri. Hal ini tidak hanya memperkuat
            dalam pengawasan obat dan       agar memenuhi standar keamanan     ekosistem kesehatan di Indonesia, tetapi
                                                                               juga mendukung pertumbuhan ekonomi
                                            dan kualitas internasional. Langkah
               makanan di Indonesia.        ini diharapkan menarik lebih banyak   nasional.
                                            investasi di sektor farmasi, obat    Ke depan, BPOM berkomitmen
             - Kepala BPOM Taruna Ikrar -   tradisional, dan pangan olahan serta   untuk terus berinovasi dan memperluas
                                            membuka peluang kerja bagi tenaga   kerja sama dengan berbagai mitra
                                            profesional di bidang kesehatan.   internasional. Dengan sinergi yang kuat
                                               Kolaborasi ini diharapkan dapat   bersama WHO, BPOM memastikan
                                            menghasilkan berbagai pencapaian   setiap produk yang beredar di
          Perkuat Regulasi Tingkatkan Daya   penting, seperti peningkatan daya saing   Indonesia memenuhi standar kualitas
          Saing                             industri farmasi nasional, peningkatan   dan keamanan tertinggi, sekaligus
            Kerja sama ini tidak hanya      kualitas laboratorium pengujian, serta   mendukung sistem kesehatan yang lebih
          memperkuat pengawasan obat dan    meningkatnya kepercayaan internasional   tangguh dan berkelanjutan.
          makanan, tetapi juga akan berdampak   terhadap produk kesehatan Indonesia.   Kerja sama ini menjadi bukti nyata
          pada industri nasional. Dengan regulasi   “Kami percaya bahwa kerja sama ini   dedikasi BPOM dan WHO dalam
          yang semakin harmonis berstandar   akan semakin memperkuat sistem    menjaga kesehatan masyarakat Indonesia
          internasional, industri nasional akan lebih   regulasi di Indonesia dan berkontribusi   dan dunia. Sinergi strategis ini tidak
          mudah menembus pasar global. Hal ini   pada tercapainya tujuan pembangunan   hanya melindungi konsumen, tetapi juga
          akan meningkatkan daya saing produk   kesehatan nasional. Ini juga akan   berperan dalam meningkatkan kualitas
          farmasi dalam negeri dan mendorong   memperkukuh posisi BPOM di tingkat   hidup masyarakat melalui produk obat
          pertumbuhan industri berbasis riset serta   internasional,” jelas Roderick Salenga.   dan makanan yang terjamin keamanan,
          inovasi.                             Dalam jangka panjang, kerja sama   khasiat/manfaat, dan mutunya.n

                                                                                                                 11


                                                                                         Vol.6/No.3/2024
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16