Page 15 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 15
dan Zat Adiktif, Rita Mahyona turut Sosialisasi kepada Stakeholder ini tidak hanya melibatkan BPOM,
menyampaikan closing remark dengan Mundur ke belakang, pada 9-10 tapi juga seluruh pihak yang terlibat
mempertegas pernyataan Kepala BPOM Juli 2024, BPOM menggelar rapat dalam penyediaan produk kesehatan di
pada pertemuan sebelumnya bahwa pleno bersama para pakar di bidang dalam negeri. Kami akan terus dukung
BPOM berkomitmen untuk melanjutkan pengawasan obat yang bertujuan untuk usaha BPOM untuk bergabung dalam
tahapan evaluasi sesuai roadmap yang mengkaji hasil draft self-assessment framework regulatori ini, untuk mencapai
telah disepakati dengan WHO. terhadap 9 fungsi yang dinilai dalam WLA standar global tertinggi keamanan produk
Pada saat virtual meeting pertama bersama UPT seluruh Indonesia. obat bagi negeri dan dunia global,” tukas
dengan WHO, asesor WHO memberikan Kemudian pada 12 Juli 2024 BPOM Momoe.
apresiasi atas penyampaian BPOM yang juga melakukan sosialisasi WLA dengan Melalui sosialisasi tersebut, terlihat
dinilai sangat terstruktur, mudah diakses, mengundang seluruh lintas sektor terkait komitmen dan upaya BPOM tidak hanya
transparan, dan disusun dengan sangat beserta Deputy of WHO Representative fokus pada kesiapan data dukung dan
baik. Meskipun menerima pujian positif, for Indonesia Momoe Takeuchi. Pada perangkat internal, tetapi juga turut
WHO juga memberikan sejumlah umpan kesempatan tersebut, upaya BPOM menyiapkan lintas sektor lain untuk
balik yang harus ditindaklanjuti. Klarifikasi menuai apresiasi dari Momoe Takeuchi. memastikan implementasi dan dampak
awal telah disampaikan langsung oleh Ia mendukung BPOM untuk mencapai dari sistem pengawasan yang diterapkan.
BPOM dalam pertemuan tersebut dan WLA, yang menjadi poin kritikal dalam Dukungan seluruh stakeholder dari
untuk jawaban tertulis, akan dikirimkan memperkuat sistem kesehatan, yaitu kementerian/lembaga, industri farmasi,
sesuai jadwal yang telah disepakati. untuk mendukung tercapainya akses distribusi farmasi, dan pelayanan
Respon positif dari WHO ini tentunya ketersediaan produk obat yang aman. kefarmasian menjadi kunci keberhasilan.
menjadi semangat baru bagi BPOM “Kami antusias dengan bergabung BPOM optimis mampu memenuhi
untuk terus optimis dalam meraih WLA. Indonesia [BPOM] dalam grup ini. Upaya kriteria WLA dengan terus melakukan
penguatan kapasitas kelembagaan,
peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan penerapan teknologi terkini
dalam sistem pengawasan. Namun
untuk mewujudkan hal ini diperlukan
kolaborasi yang erat antara pemerintah,
The report is very well structured, easy to industri farmasi, dan pemangku
kepentingan lainnya. Dukungan
access, very transparent, kebijakan yang konsisten dan investasi
very well done. di sektor kesehatan menjadi faktor
- Assesor WHO Anna Laura - kunci untuk mencapai pengakuan WLA
dan memaksimalkan dampaknya bagi
Indonesia.n
BPOM bersama WHO menggelar virtual meeting lanjutan membahas feedback WHO atas hasil self-assessment cGBT dan Performance
Evaluation (PE) indikator sebelumnya, Jakarta (20/1/2025).
15
Vol.6/No.3/2024