Page 349 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 349
BADAN POM HADIR MeNDukuNg INDustRI OBAt DAN MAkANAN
keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA
(16/09/16).
Selama lebih dari 47 tahun berdiri, Dexa Medica Grup telah
memiliki dua Dexa Research Center yaitu Dexa Laboratories
of Biomoleculer Sciences dan Dexa Development Center.
Pengembangan riset ini merupakan komitmen Dexa Medica Grup
untuk melakukan riset menggunakan biodoversitas Indonesia
sebagai upaya membangun kemandirian bahan baku obat dan
pengembangan obat herbal.
2. Hilirisasi Riset dan Penelitian
untuk peningkatan daya saing
Satuan Tugas Percepatan Pengembangan Pertemuan pembahasan satgas percepatan pengembangan dan pemanfaatan
dan Pemanfaatan Fitofarmaka fitofarmaka di Jakarta (14/12/18).
Dalam upaya menjalankan amanah Inpres 6 Tahun 2016
ten tang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Pengembangan Produk Biologi dan Fitofamaka. Satgas ini
Kesehatan yang menginstruksikan Badan POM untuk mem meru pakan prioritas pengembangan/hilirisasi hasil penelitian
fasilitasi pengembangan obat termasuk obat bahan alam, dalam obat bahan alam serta obat khususnya produk biologi dengan
rangka mendukung akses dan ketersediaan obat untuk ma bersinergi (sumber daya, program dan anggaran) antar Kemen
syarakat sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan da terian/Lembaga, Institusi Penelitian dan Pendidikan serta Pelaku
lam rangka Jaminan Kesehatan Nasional, Badan POM menye Usaha sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
lenggarakan pertemuan dengan Ketua dan Anggota Bidang Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Peman Sampai saat ini baru 21 produk fitofarmaka terdaftar di Ba
faatan Fitofarmaka, Perwakilan Kementerian/Lembaga, Perwa dan POM, padahal Dari tanaman asli dan sumber daya hayati
kilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perwakilan Ikatan Apoteker di Indonesia cukup banyak yang dapat digunakan untuk fito
Indonesia (IAI), Perwakilan Umum Pengurus Besar Perhimpunan farmaka. Perlu dilakukan upaya bersama untuk percepatan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perwakilan Fakultas pengembangan obat bahan alam menjadi fitofarmaka. Kolaborasi
Kedokteran Universitas Indonesia, Perwakilan Sekolah Farmasi antara Pemerintah, pelaku usaha, dan peneliti dalam upaya
Institut Teknologi Bandung, serta Perwakilan Gabungan Pengu pengembangan fitofarmaka dari hulu ke hilir sangat diperlukan.
saha Jamu dan Obat Indonesia di Jakarta (14/12/18). Untuk itulah, Badan POM mendorong dan memfasilitasi industri
Perkembangan fitofarmaka belum menggembirakan. Banyak fitofarmaka untuk mengembangkan produk yang memenuhi
penelitian yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan, tum persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu. Seiring penerapan
pang tindih antara satu penelitian dengan yang lain, penelitian Jaminan Kesehatan Nasional, kebutuhan obat semakin besar
tidak berlanjut dan bahkan hanya tersimpan sebagai hasil/laporan sehingga diperlukan terobosan dan alternatif tidak hanya obat
penelitian saja (penelitian belum terhilirisasi). Oleh karena itu produk kimia tetapi juga produk herbal. Pertemuan membahas
diperlukan peran pemerintah dalam langkah pengembangan prosedur tentang pembuatan fitofarmaka agar manfaatnya dapat
fitofarmaka ini mengingat Indonesia kaya akan hasil alamnya. diterima dengan baik dari segi pengusaha hingga dokter agar
Memberikan perhatian penuh terhadap pertumbuhan industri dapat digunakan dalam fasilitas kesehatan masyarakat.
obat dan makanan termasuk pengembangan bahan baku natural 11 April 2018 Badan POM mengadakan Rapat Pleno Satgas
(Fitofarmaka), bioteknologi dan produk biologi, Badan POM Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka dan
menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Produk Biologi di Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari
338 I tiga taHUn KinERJa Badan POM tiga taHUn KinERJa Badan POM I 339