Page 353 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 353
BADAN POM HADIR MeNDukuNg INDustRI OBAt DAN MAkANAN
keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA
Satuan Tugas Percepatan Pengembangan
dan Pemanfaatan Produk Biologi
Sebagai langkah konkrit dalam memfasilitasi percepatan
pengembangan industri farmasi, Badan POM menyelenggarakan
rangkaian kegiatan "Dukungan Kemandirian Bahan Baku Obat
dan Pencanangan Komitmen Satuan Tugas Vaksin dan Produk
Biologi Lainnya" pada 13 Desember 2018 di Jakarta.
Peningkatan mutu produk tidak lepas dari fokus Badan POM
selama satu tahun terakhir ini, salah satunya adalah mutu produk
darah. Darah adalah materi biologis yang hidup dan tidak dapat
diproduksi di luar tubuh manusia. Darah dapat digunakan sebagai
bahan baku untuk produksi produk farmasi yang sangat berguna
dalam pengobatan. Produk darah pun telah dikategorikan oleh
Badan Kesehaan Dunia (World Health Organization) Persatuan
BangsaBangsa (PBB) sebagai obat esensial. Sebab darah yang
tidak berkualitas dapat menyebabkan risiko penularan penyakit.
Terkait peningkatan mutu produk darah, Badan POM telah
Rapat Pleno Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka. melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Palang
Merah Indonesia (PMI) tentang Kerja sama dalam Peningkatan
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebu Mutu Produk Darah, yang didukung pula oleh sejumlah pihak
dayaan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Riset, Teknologi terkait seperti Kementerian Kesehatan, PT. Kimia Farma, dan PT.
dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pertanian, Kementerian Biofarma. Adapun dasar hukum Badan POM dalam pengawasan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perindustrian, produk darah antara lain Permenkes Nomor 83 Tahun 2014
Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Peren tentang Unit Tranfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan
canaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Jejaring Pelayanan Tranfusi Darah, Permenkes Nomor 72 Tahun
Pem bangunan Nasional, Kementerian Hukum dan HAM, Ke 2015 tentang Fraksionasi Plasma, Permenkes Nomor 91 Tahun
men terian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Per 2015 tentang Standar Pelayanan Tranfusi Darah, dan Peraturan
da gangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah, Industri Farmasi, Perguruan Tinggi, Asosiasi,
Rumah Sakit, serta PMI. Melalui rapat pleno ini, Badan POM
mengajak Kementerian/ Lembaga terkait untuk mengoptimalkan
peran sesuai dengan bidang masingmasing.
Satgas ini diadakan untuk membangun koordinasi yang
intensif untuk hilirisasi/pemanfaatan hasil penelitian menjadi
fitofarmaka dengan sinergi peran peneliti, industri dan du
kungan fasilitasi dan kebijakan dari pemerintah. Diharapkan
sumber daya (program antar K/L dan anggaran) dapat bersinergi
dalam mengembangkan fitofarmaka. Satgas merupakan wadah
tempat lintas sektor untuk saling berdialog dan berdiskusi secara Forum lintas sektor kemandirian bahan baku dan pencanangan satgas vaksin dan
terbuka. produk biologi lainnya (13/12/18).
342 I tiga taHUn KinERJa Badan POM tiga taHUn KinERJa Badan POM I 343