Page 356 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 356
BADAN POM HADIR MeNDukuNg INDustRI OBAt DAN MAkANAN
keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA
luar negeri. Hal ini tentu memerlukan dukungan regulasi dan
kebijakan dari pemerintah. Target selanjutnya Indonesia mampu
mewujudkan industri fraksionasi plasma yang dinaungi oleh
Kementerian BUMN. Sebagai perwujudan komitmen terhadap
upaya UTD PMI mengimplementasikan CPOB, Badan POM
menyelenggarakan Forum Komunikasi Lintas Sektor Percepatan
Sertifikasi CPOB UTD Tahun 2019 di Jakarta (8/7/2019) yang
dihadiri oleh stakeholders terkait yaitu pengurus PMI Pusat,
beberapa pimpinan daerah selakuk pengurus PMI di daerah,
serta Kepala UTD PMI yang siap melakukan sertifikasi di tahun
2019.
Dalam pertemuan ini juga dilakukan penandatanganan
komitmen seluruh peserta yang dilanjutkan kunjungan ke UTD
PMI DKI Jakarta yang telah menerima sertifikat CPOB sebagai
ajang benchmarking para peserta yang akan ditargetkan untuk
mendapat sertifikat CPOB tahun 2019 ini, serta dibahas terkait
akar permasalahan dan solusi fundamental untuk membahas
percepatan proses Sertifikasi CPOB di UTD dan memperkuat
komitmen dalam penerapan CPOB di UTD, sehingga diharapkan
mampu mencukupi kebutuhan untuk toll out manufacturing.
3. Center Of Excellence Vaksin dan produk Biologi
Pada Juli 2018 lalu Badan POM menyelenggarakan pelatihan
Global Learning Opportunities dengan tema “Evaluation of
Clinical Data for Registration of New Vaccines” karena Indonesia
resmi ditunjuk sebagai Center of Excellence (CoE) OKI vaksin
dan produk bioteknologi untuk tahun 2018. Melalui pelatihan
yang diikuti oleh sembilan negara yakni Mesir, Kazhakhstan,
Laos, Malaysia, Arab Saudi, Senegal, Afrika Selatan, Uganda, dan
Indonesia itu, diharapkan para peserta dapat melakukan evaluasi
Diskusi percepatan sertifikasi CPOB di Unit Transfusi Darah dalam kegiatan Forum data uji klinis untuk pendaftaran vaksin baru, sehingga dapat
Komunikasi Lintas Sektor di Jakarta (08/07/19). memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin untuk digunakan
oleh masyarakat, khususnya di negaranegara berkembang.
di pasar global. Industri fraksionasi plasma dapat didukung Isu tentang ketersediaan akses terhadap obat termasuk
dengan adanya sumber bahan baku plasma yang berkualitas dan vak sin memang menjadi hal yang sedang dihadapi dunia saat
memenuhi persyaratan CPOB. ini, khususnya di negaranegara berkembang. Menurut World
Saat ini, telah terdapat 6 UTD PMI yang tersertifikasi CPOB. Health Organization, 30% orang di dunia kekurangan akses
Diharapkan 9 UTD PMI lagi mampu memperoleh sertifikasi terhadap obatobat yang bersifat life-saving atau penyelamat
CPOB di tahun 2019 ini.Sembari menanti berdirinya fraksionator jiwa. Beberapa faktor penyebabnya adalah masih sedikitnya jum
plasma nasional, pada 2021 ditargetkan akan dilakukan toll lah pabrik obat dan vaksin, keterbatasan kapabilitas National
manufacturing bahan baku plasma dalam negeri ke industri di Regulatory Authorities (NRA), dan pembiayaan dalam hal
346 I tiga taHUn KinERJa Badan POM tiga taHUn KinERJa Badan POM I 347