Page 358 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 358
BADAN POM HADIR MeNDukuNg INDustRI OBAt DAN MAkANAN
keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA
dalam hal ini Badan POM dinilai memiliki peran kepemimpinan
yang penting (leading role) dalam mendorong kerjasama yang
strategis di bidang obat, khususnya untuk mendukung keter
sediaan dan kemandirian (self-reliance) dalam memenuhi kebu
tuhan obat termasuk vaksin yang aman, bermutu, dan ter jangkau
di negara anggota OKI.
4. program manajemen risiko
Badan POM terus berupaya meningkatkan kemandirian
industri pangan olahan yang salah satunya melalui penerapan
Program Manajemen Risiko (PMR) yang termasuk dalam
Program Prioritas Nasional. PMR adalah program yang disusun
dan dikembangkan untuk menjamin keamanan dan mutu
pangan melalui pengawasan berbasis risiko secara mandiri
oleh industri. Sesuai dengan Peraturan Badan POM Nomor 2
tahun 2017 tentang Penerapan Program Manajemen Risiko
Ke amanan Pangan di Industri Pangan, dimana industri yang
Pertemuan dengan Sekretaris Jendral OKI membahas isu penting dan strategis wajib menjalankan program PMR adalah industri Formula Bayi,
tentang kemandirian dan keterjangkauan obat termasuk vaksin di negara anggota Formula Lanjutan dan Formula Pertumbuhan, serta Pangan
OKI (14/11/17).
Steril Komersial yang Disterilisasi Setelah Dikemas.
Program Manajemen Risiko ditujukan untuk menjamin pe
produksi obat dan vaksin. Kondisi inilah yang juga terjadi di menuhan persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan serta
beberapa negara anggota OKI, yang disebabkan juga oleh keter
batasan kapasitas produksi dari industri farmasi yang ada di
negara tersebut.
Untuk saat ini, hanya beberapa negara anggota OKI seperti
Indonesia, Iran, Senegal, Uzbekistan, Bangladesh, Tunisia, dan
Mesir yang memiliki kapasitas untuk memproduksi vak sin.
Sementara sebagian besar negara anggota OKI masih meng
andalkan impor dari luar negara OKI untuk memenuhi kebu
tuhan obat dan vaksin di negaranya. Menyadari hal ini, pada
14 November 2017 lalu dilakukan pertemuan dengan Sekretaris
Jendral OKI, HE Dr. Yousef Bin Ahmed AlOthaimeen untuk
membahas isu penting dan strategis tentang kemandirian dan
keter jangkauan obat termasuk vaksin di negara anggota OKI.
Salah satu produsen obat di Indonesia yaitu PT. Bio Farma
memiliki produk vaksin terbanyak yang mendapatkan pre
kualifikasi dari WHO, sehingga diizinkan menyuplai vaksin ke
sejumlah negara termasuk ke 48 negara OKI. Pada Desember
2017, PT. Bio Farma ditunjuk sebagai Center of Excellence (CoE)
bidang vaksin bagi negaranegara OKI. Karena itu Indonesia,
348 I tiga taHUn KinERJa Badan POM tiga taHUn KinERJa Badan POM I 349