Page 20 - E - Kliping BPOM Supervisi Minyak Makan Merah
P. 20
“Serta yang tak kalah penting adalah dapat dikembangkan pada skala UMKM atau koperasi, sehingga
berpotensi meningkatkan nilai tambah dan peningkatan kesejahteraan pekebun,” kata Mahmudi,
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang juga hadir
dalam kunjungan Kepala BPOM.
Proses produksi yang relatif sederhana tetapi tidak mengurangi standar mutu dan keamanan pangan,
memungkinkan inovasi ini diimplementasikan oleh petani sawit rakyat maupun skala koperasi dan
UMKM. Bahan baku minyak sawit (CPO) yang melimpah di Indonesia dan berasal dari benih unggul kelapa
sawit (varietas PPKS) menjamin ketersediaan produksi serta nilai nutrisi alami minyak kelapa sawit tetap
terjaga tanpa adanya tambahan zat atau bahan aditif lain.
Hasil inovasi minyak makan merah yang diketuai Dr. Frida R. Panjaitan ini memiliki kandungan fitonutrien,
antara lain karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.
Kepala PPKS, Dr. Ir. H. M. Edwin S. Lubis, M.Agr.Sc. menyatakan bahwa minyak makan merah berpotensi
digunakan sebagai pangan fungsional. Sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing,
serta bahan baku margarin dan shortening. Berbagai kandungan nutrisi ini membuat minyak makan
merah sebagai salah satu bahan pangan untuk anti-stunting.