Page 35 - E - Kliping BPOM Supervisi Minyak Makan Merah
P. 35
pekebun,” kata Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero),
Mahmudi, yang juga hadir dalam kunjungan Kepala BPOM ini.
Proses produksi yang relatif sederhana tetapi tidak mengurangi standar mutu dan keamanan pangan,
memungkinkan inovasi ini diimplementasikan oleh petani sawit rakyat maupun skala koperasi dan
UMKM. Bahan baku minyak sawit (CPO) yang melimpah di Indonesia dan berasal dari benih unggul kelapa
sawit (varietas PPKS) menjamin ketersediaan produksi serta nilai nutrisi alami minyak kelapa sawit tetap
terjaga tanpa adanya tambahan zat atau bahan aditif lain.
Hasil inovasi Minyak Makan Merah yang diketuai Dr Frida R Panjaitan ini memiliki kandungan fitonutrien,
antara lain: karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.
Kepala PPKS, HM Edwin S Lubis menyatakan Minyak Makan Merah berpotensi digunakan sebagai pangan
fungsional, sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, serta bahan baku margarin
dan shortening.
Berbagai kandungan nutrisi ini membuat Minyak Makan Merah sebagai salah satu bahan pangan untuk
anti stunting. “Kandungan asam oleat dan asam linoleat dalam Minyak Makan Merah, berfungsi untuk
pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak,” ucap Edwin.