Page 35 - E-Klip Konvensi Nasional Kemandirian Obat Herbal
P. 35
Judul : Banyak PR untuk Berkembang, UMKM Jamu Sukoharjo Butuh Inovasi Promosi
Nama Media : solopos.com
Tanggal : 8/5/2022
Halaman/URL : https://www.solopos.com/banyak-pr-untuk-berkembang-umkm-jamu-
sukoharjo-butuh-inovasi-promosi-1386152?utm_source=terkini_desktop
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
menggelar acara Kemandirian Nasional
dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan
Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan
Daya Saing Produk dan Grand Launching
Virtual Expo IEBA di Best Western Solo Baru,
Sukoharjo, Kamis (4/8/2022).
Bupati Sukoharjo yang diwakili Wakil Bupati
Sukoharjo, Agus Santosa dalam kegiatan
tersebut mengatakan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) jamu di Kabupaten
Sukoharjo punya banyak pekerjaan rumah
(PR) yang harus diselesaikan agar terus eksis
dan berkembang.
“Masih banyak keterbatasan dan
kekurangan yang harus dibenahi agar
UMKM jamu tetap eksis dan berkembang.
Keterbatasan yang perlu dibenahi antara lain, terbatas dalam jumlah produksi, varietas jamu, dan
terbatas dalam hal jangkauan pemasaran,” kata Agus.
“Sedangkan kekurangan yang harus dibenahi antara lain, kurangnya prasarana pengolahan, kurang
memenuhi standar higienis, dan masih kurang dalam inovasi promosi dan pemasaran,” imbuhnya.
Selama ini pelaku usaha jamu di Kabupaten Sukoharjo menurutnya mendapat ketrampilan dan
pengetahuan dalam memproduksi maupun meracik jamu sebagian besar berdasarkan pengalaman
maupun warisan keluarganya.
Sebagian besar dari mereka bergerak di bidang penyedia bahan baku, distributor, produsen, dan peracik
jamu serta pemasaran.
Terpisah, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny Kusumastuti Lukito menekankan
potensi pengembangan yang besar perlu didukung dengan kemampuan penyediaan dan pasokan bahan
baku yang memenuhi standar.