Page 37 - E-Klip Konvensi Nasional Kemandirian Obat Herbal
P. 37
Judul : Indonesia Sulit jadi Pengekspor Obat Alam Internasional, Ini Sebabnya
Nama Media : solopos.com
Tanggal : 8/5/2022
Halaman/URL : https://www.solopos.com/indonesia-sulit-jadi-pengekspor-obat-alam-
internasional-ini-sebabnya-1386102?utm_source=terkini_desktop
Tipe Media : Media Online
Pengusaha jamu di Indonesia soroti pemenuhan
bahan baku obat alam dan juga kualitas produk
yang ada di dalam negeri. Mengingat sebanyak
25% bahan baku obat bahan alam di Tanah Air
masih harus mengimpor dari luar negeri.
Direktur PT Industri Jamu Borobudur Rachmat
Sarwono, mengatakan masih banyak yang harus
dipenuhi agar Indonesia menjadi negara
pengekspor berstandar internasional. Di antaranya
berkaitan dengan penyimpanan dan pengeringan
bahan baku obat alam.
“Kalau penyimpanannya bagus otomatis standar
kita bisa tinggi dan negara yang rewel tentang
bakteri bisa menerima,” jelas Rachmat.
Hal itu disampaikan saat konvensi nasional Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat
Bahan Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk dan Grand Launching Virtual Expo
IEBA di Best Western Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (4/8/2022).
“Di China, jamu yang sudah kering rempah-rempahnya kalau ekspor tidak jalan disimpan di temperature
16 derajat umur bahan bisa bertahan lebih dari satu tahun. Tetapi kalau di Indonesia umurnya pendek,”
tambah dia.
Berdasarkan pengalamannya mengekspor ke beberapa negara, Jepang menjadi negara yang sulit
menjadi destinasi ekspor. Hal itu berkaitan dengan mutu dan kualitas Indonesia yang harus sesuai
standar internasional.
“Kami yang paling banyak [destinasi ekspor ke] Rusia dan Jepang. Jepang tidak gampang lo, rewel sekali.
Menurut pemeriksaan dia kalau tidak sesuai standar harus di reject. Reject-nya bukan dikembalikan lo,
tetapi dimusnahkan,” keluhnya.
Namun, jika produk sudah diterima di Jepang hingga tiga kali pengiriman, pemeriksaan selanjutnya tidak
terlalu ketat.
Rachmat berharap pembibitan dan penanaman terus bisa dikembangkan.