Page 5 - Melalui Sinergisme Academic-Bussiness-Goverment, Badan POM Mengawal Pengembangan Bisnis
P. 5
Judul : UMKM Mutlak Butuh Teknologi Pangan Steril
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 28 Agustus 2019
Halaman/ URL: https://mediaindonesia.com/read/detail/255831-umkm-mutlak-butuh-teknologi-
pangan-steril
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) terus mendo-rong dan berupaya
menjadikan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) pangan memiliki
standar mutu kesehatan sehingga dapat
berdaya saing nasional bahkan
internasional. Dalam mewujudkan UMKM
pangan seperti itu salah satu yang harus
dijamin ialah standar aman kesehatan
serta mutu pangan kemasan.
Kepala Badan POM Penny K Lukito
menuturkan pihaknya akan terus membina penerapan cara produksi pangan olahan yang baik
(CPOB) dalam memproduksi pangan. Bekerja sama dengan LIPI dan berbagai pihak akan
memfasilitasi UMKM pangan untuk menggunakan ste-rilisasi pangan komersial.
"Lebih dari 90% pelaku usaha pangan adalah UMKM dan mereka kesulitan mengadakan alat
yang dapat membuat mutu produk pangan mereka terjamin. UMKM yang berkemampuan
terbatas sulit mengadakan teknologi sterilisasi pangan komersial," tuturnya.
Pangan olahan khas daerah, menurut Penny, berpotensi eks-por. Beberapa UMKM pangan di
beberapa daerah juga sudah menggunakan teknologi kemasan kaleng atau pouch tahan panas
menggunakan teknologi sterilisasi. "Alat ini memang relatif mahal. Teknologi ini memusnahkan
spora bakteri pathogen. Dengan teknologi ini produk pangan yang tadinya bisa disimpan
beberapa hari menjadi sampai dua tahun, sehingga jangkauan pemasaran-nya lebih luas,"
terangnya, kemarin di Jakarta.
Penny penyadari praktik ste-rilisasi komersial yang dilakukan UMKM masih butuh
pendampingan. Kondisi tersebut dires-pons dengan penerbitan Per-aturan Kepala Badan POM
No 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Pangan Steril Komersial.
Badan POM kemarin juga menargetkan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai sentra
industri kosmetik tanpa merkuri. Karawang dipilih karena tingginya kasus produsen kosmetik
ilegal serta merkuri di sana. "Sejak 2012 hingga 2018 ada 5 kasus ditemukan di Karawang,"
kata Penny seusai acara penggalangan komitmen kosmetik bebas merkuri bersama kaum
millenial di Karawang. (Sru/CS/H-1)