Page 8 - Melalui Sinergisme Academic-Bussiness-Goverment, Badan POM Mengawal Pengembangan Bisnis
P. 8

Judul          : Agar Produk Kuliner Nusantara Kemasan Awet, Perlu Teknologi Canggih

               Nama Media  : liputan6.com
               Tanggal        : 27 Agustus 2019

               Halaman/ URL: https://www.liputan6.com/health/read/4048569/agar-produk-kuliner-nusantara-
               kemasan-awet-perlu-teknologi-
               canggih?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.goo
               gle.com%2F

               Tipe Media     : Online

                                                                   Liputan6.com,  Jakarta-  Usaha  Mikro,
                                                                   Kecil,  dan  Menengah  (UMKM)  Pangan  di
                                                                   Indonesia  semakin  berkembang.  Mereka
                                                                   pun  semakin  giat  untuk  berkreasi  dan
                                                                   berinovasi.   Berbagai    produk    kuliner
                                                                   Nusantara  kini  mulai  dijajakan  dalam
                                                                   kemasan.  Sebut  saja  rendang,  gudeg,
                                                                   sambal kerecek, dan sayur lombok ijo yang
                                                                   mulai marak dikemas dalam bentuk kaleng
                                                                   atau pouch tahan panas.

               "Dalam mengembangkan produknya, UMKM saat ini mulai giat untuk lebih inovatif dan kreatif.
               Salah  satunya  tumbuh  inkubator-inkubator  yang  memfasilitasi  perkembangan  UMKM.  Hal  itu
               menggembirakan dari sisi peningkatan daya saing," ujar Kepala Badan POM RI Penny K Lukito,
               ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Namun, seiring dengan perkembangan
               ini,  ada  tantangan  yang  dihadapi  para  pelaku  UMKM,  yakni  dalam  mengadakan  sendiri
               teknologi  sterilisasi  komersil  di  dalam  kaleng,  terutama  untuk  pangan  yang  sifatnya  spesifik
               lokal  komersil  seperti  gudeg  dan  rendang.  Penny  menjelaskan,  kemasan  produk  tradisional
               dalam kaleng membutuhkan teknologi agar dapat tahan lama.
               "Sekarang banyak pangan lokal  yang dikemas. Bahkan daging kurban bisa saja dikalengkan
               bila jumlahnya berlebihan. Lalu kita sebarkan (dijual) lebih jauh lagi," ujar Penny.

               Menurutnya,  dengan  keamanan  pangan  steril  komersial  yang  baik  akan  berpotensi
               meningkatkan  pangsa  pasar  dan  bisnis  UMKM.  Untuk  mencapai  hal  tersebut  BPOM
               mengeluarkan Program Lintas Sektor Terpadu Pangan Berdaya Saing.

               "Tapi di dalamnya bukan termasuk pangan saja, ada juga soal kosmetik," lanjut Penny.

                Teknologi Sterilisasi Komersil
               Melalui Program  Lintas  Sektor  Terpadu  Pangan  Berdaya  Saing,  para  pelaku  UMKM  akan
               dibantu  dalam  fasilitas  teknologi  sterilisasi  komersil.  Diharapkan  hal  itu  dapat  meningkatkan
               mutu produk pangan kemasan mereka.
               "Ini  ditindaklanjuti  konkret.  Salah  satu  kesulitan  bagi  UMKM  adalah  pengadaan  teknologi
               sterilisasi komersil. Sterilisasi pangan komersial untuk pengalengan," lanjut Penny.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13