Page 112 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 112
Judul : IDI: Cemaran Ranitidin Juga Terdapat di Makanan
Nama Media : aktual.com
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://aktual.com/idi-cemaran-ranitidin-juga-terdapat-di-makanan/
Tipe Media : Online
JAKARTA - aktual.com – Ketua
Kajian Obat PB Ikatan Dokter
Idonesia (IDI) dr Rika Yuliwulandari
mengatakan zat cemaran N-
Nitrosodimethylamine (NDMA) pada
obat mengandung ranitidin bisa
terdapat dalam makanan.
“Soal NDMA ini memang harus hati-
hati, ada di air, susu dan ikan,” kata
Rika di kantor Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta,
Jumat (11/10).
Dia mengatakan secara umum memang NDMA bisa ada di banyak materi, termasuk
pada obat dengan ranitidin. Jika dalam prosesnya nanti ranitidin dapat disterilkan dari
NDMA maka bisa jadi bahan tersebut dipakai lagi di dunia kesehatan.
Hanya saja, kata dia, hal itu harus dibuktikan secara uji laboratorium apakah Ranitidin
tidak karsinogenik atau zat yang memicu kanker akibat penggunaan dalam dosis
tertentu dan dalam jangka waktu yang lama.
“Kalau nanti steril bisa dipakai lagi atau juga misalnya level toksisitas menurun bisa
dengan penyinaran ultraviolet dan cara lain,” kata dia.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan lembaga yang dipimpinnya telah
menginstruksikan penarikan produk obat tukak lambung dan tukak usus bermateri
ranitidin agar ditarik dari pasaran secara sementara.
Kebijakan itu, kata dia, dilakukan untuk perlindungan masyarakat dari paparan produk
yang berpotensi menyebabkan kanker. Saat ini, produk dengan ranitidin sedang diuji
laboratorium.
“Masyarakat tidak perlu panik misalnya menggunakan ranitidin dan agar berkonsultasi
ke dokter karena pasti ada penggantinya. Sekarang obat dengan ranitidin ditarik dan
dilarang sementara. Penarikan aktif dilakukan dalam 80 hari yang dilakukan
perusahaan masing-masing,” katanya.
Terkait waktu uji obat dengan ranitidin, Penny tidak dapat memastikan waktu selesai
pengujian karena penelitian bisa lama.