Page 120 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 120
Judul : Tak Hanya di Jenis Obat Suntik, BPOM Temukan NDMA Pada
Jenis Obat Oral
Nama Media : akurat.co
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://akurat.co/gayahidup/id-805637-read-sudah-beredar-selama-
30-tahun-obat-ranitidin-baru-diketahui-bisa-picu-kanker
Tipe Media : Online
AKURAT.CO Beberapa waktu lalu
US Food and Drug Administration
dan European Medicine Agency
mengeluarkan peringatan tentang
adanya temuan cemaran N-
Nitrosodimethylamine (NDMA) yang
bersifat karsinogenik dan bisa
memicu kanker pada obat ranitidin.
Selang beberapa hari, Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, menerbitkan informasi awal untuk tenaga
profesional kesehatan, terkait keamanan produk yang mengandung bahan aktif pada
ranitidin tersebut. Hingga akhrinya BPOM terbitkan bahwa di Indonesia juga terdapat
obat ranitidin yang tercemar NDMA.
Awalnya, BPOM hanya menyampaikan bahwa ranitidin jenis injection saja yang
ditemukan di Indonesia. Ketika diuji lebih dalam dan luas, BPOM memberi informasi
perkembangan terbaru bahwa tahap uji coba lanjutannya menemukan NDMA juga
hadir pada obat ranitidin jenis oral.
"Kami melihat ada indikasi bahwa banyak juga brand yang mengandung cemaran di
atas ambang," kata Penny Lukito, Ketua BPOM, di gedung BPOM, Jalan Percetakan,
Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Penny bersama BPOM akhirnya mengambil keputusan seluruh industri farmasi
pemegang izin edar ranitidin untuk menghentikan sementara produksi, distribusi dan
edarannya.
Menurutnya, data terbaru ada 10 brand yang diuji, dan ada enam yang positif tercemar
NDMA. Berdasarkan data tersebut, BPOM juga mengambil keputusan untuk menahan
sementara izin edar dari ranitidin yang sudah ada sejak 30 tahun lalu itu.
"Awalnya ranitidin yang terdaftar positif hanya injection, dan sirup, sekarang sudah
ada juga di jenis obat tabletnya. Kami akan terus melakukan pengujian kepada semua
merek yang mengandung ranitidin," tutupnya.